Rusuh di Penajam Paser Utara, Calon Ibu Kota Baru

Sorta Tobing
17 Oktober 2019, 14:11
penyebab kerusuhan penajam, tragedi penajam, peristiwa penajam paser utara, kaltim rusuh, data jumlah konflik di penajam paser utara
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Foto aerial kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kota ini kemarin, Rabu (16/10), mengalami kerusuhan massal yang dipicu aksi kriminal seorang remaja.

Gara-gara perkelahian sekelompok remaja, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kemarin, Rabu (16/10), mengalami kerusuhan. Aksi massa terjadi di saat kota itu baru saja ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu calon ibu kota, pengganti Jakarta.

Amuk massa tak terbendung ketika mereka akhirnya membakar ratusan rumah kayu di samping pelabuhan. Padahal masalah sebenarnya, seperti ditulis oleh Antara, murni tindakan kriminal oknum remaja yang sudah ditangani kepolisian setempat.

Tindakan kriminal itu terjadi pada 9 Oktober lalu. Seorang pemuda marah karena tidak suka dengan suara knalpot temannya. Masalah ini kemudian berujung pada penganiayaan dan penikaman kepada dua orang remaja di Pantai Nipah-Nipah. Satu orang meninggal dan seorang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Kalimantan Timur M Syafranuddin mengatakan, Kepolisian Resor Penajam Paser Utara telah menangkap pelaku dan beberapa saksi lainnya tak lama setelah kejadian. “Bahkan pelaku utama sudah ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.

Namun, sepekan setelah itu sekelompok massa malah tersulut emosi. Keluarga korban tidak puas dengan penanganan perkara. Tapi informasi yang beredar malah dikaitkan dengan isu rasial.

(Baca: Prabowo Dukung Rencana Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur)

Siang kemarin, keluarga korban mendatangi rumah pelaku, sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Feri Penajam. Kedatangan mereka diikuti sekelompok massa yang membawa senjata tajam khas Kalimantan, mandau.

Pencarian pelaku tak berhasil, massa akhirnya merusak loket penjualan tiket perahu klotok dan speedboat. Hal ini membuat operasional pelabuhan pun terhenti.

Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Sabil Umar dan Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra sempat turun langsung menemui pengunjuk rasa. Mereka menawarkan dengar pendapat di Kantor Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, namun para pengunjuk rasa menolak tawaran itu.

Lalu, pukul 15.30 WITA jumlah massa terus bertambah dan mulai melakukan aksi pembakaran. Loket yang sudah dirusak, kemudian dibakar oleh masyarakat. Sekitar pukul 17.15 WITA, Kapolda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Polisi Priyo Widyanto tiba di lokasi dan melakukan komando untuk mengendalikan situasi.

Pada pukul 19.00 WITA, situasi mulai terkendali. Massa akhirnya membubarkan diri. Kapolda meminta agar masyarakat tenang dan percaya dengan proses hukum yang berjalan. “Mohon percayakan proses penanganan masalah ini kepada kami, penegak hukum,” kata Priyo.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...