Lifting Migas Masih Anjlok, Pemerintah Soroti Kinerja Pertamina

Image title
29 Juli 2019, 18:57
lifting migas, skk migas, pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi blok migas. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, enam dari sepuluh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengalami penurunan produksi minyak dan gas (migas) siap jual atau lifting tahun ini. Lima di antaranya berasal dari anak usaha Pertamina

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, enam dari sepuluh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengalami penurunan produksi minyak dan gas (migas) siap jual atau lifting tahun ini. Lima di antaranya berasal dari anak usaha Pertamina, yaitu Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Pertamina Operation of South East Sumatera (OSES), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur.

“Penurunan paling tajam terjadi di Blok Mahakam yang dikelola PHM,” kata Dwi di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (29/7). Pemerintah saat ini sedang membenahi hal ini. Harapannya, blok migas yang diambil alih Pertamina jangan sampai malah mengalami penurunan produksi yang tajam.

Di sisi lain, Pertamina juga diminta bergerak cepat untuk menjual kelebihan kargo liquefied natural gas (LNG) yang tidak jadi diserap oleh PT PLN (Persero) pada tahun ini. Pasalnya, hal tersebut berpengaruh terhadap realisasi lifting gas nasional yang turun jika dibandingkan tahun lalu.

(Baca: SKK Migas Sebut Laju Penurunan Produksi Migas Bisa Ditekan Hingga 3%)

Wakil Kepala SKK Migas Sukandar menyebut, penurunan lifting migas juga disebabkan karena LNG yang diambil oleh Pertamina tidak terserap dengan maksimal. Jika hal ini tidak segera terserap maka produksi gas tidak akan optimal lantaran produksi LNG kilang Bontang akan dikurangi.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...