Analis: Turunnya Harga LNG Jadi Penyebab Merosotnya Harga Batu Bara
Tahun ini batu bara Newcastle mengalami tren penurunan harga. Pada akhir 2018, harga batu bara dengan kalori tinggi itu berada di kisaran US$ 100 dolar per ton. Lalu, terjadi penurunan signifikan. Hingga awal bulan Juli ini harganya menjadi US$ 77 per ton.
Analis Trimegah Sekuritas Sandro Sirait menjelaskan penurunan harga batu bara Newcastle seiring dengan rendahnya permintaan dari negara dengan kebutuhan batu bara kalori tinggi seperti Korea dan Jepang. Kedua negara itu lebih memilih meningkatkan penggunaan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) sebagai energi pembangkit listrik mereka.
Harga LNG sejak awal tahun turun dari US$ 9 per Juta British Thermal Unit (mmbtu) menjadi US$ 4,5 mmbtu. Adapun besaran konsumsi batu bara untuk pembangkit di kedua negara tersebut sebesar 40%, sedangkan sisnya LNG sebesara 60%. "Permintaannya agak melemah, karena murahnya harga LNG," kata Sandro, kepada Katadata.co.id, Selasa (9/7).
Sedangkan, untuk permintaan batu bara dari Tiongkok cenderung stabil. Bahkan terjadi peningkatan 5% pada Mei 2019 dibanadingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Adapun untuk batu bara Newcastle diproyeksikan beberapa bulan kedepan harganya berada di kisaran US$ 88 per ton. " Kalau data impornya Tiongkok lima bulan terakhir masih strong. year on year lebih tinggi," kata dia.