Pemerintah Tekan Harga Tiket, Menteri Rini: Perhatikan Biaya Maskapai

Image title
21 Juni 2019, 13:03
tiket pesawat turun, promo tiket Lion Air, promo AirAsia, Rini Soemarno
Arief Kamaludin|Katadata
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku belum melakukan pembicaraan secara internal perihal keputusan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku belum melakukan pembicaraan secara internal perihal keputusan pemerintah menurunkan harga tiket pesawat. Namun, ia mengatakan, kebijakan ini harus diiringi dengan pertimbangan beban biaya maskapai yang meningkat.

Pertimbangan itu perlu dilakukan karena maskapai harus menjaga keamanan, kenyaman, dan keselamatan penerbangan. "Selalu saya tekankan, tolong dihitung cost kami seperti apa. Kami transparan kok," kata Rini di kantornya, Jakarta, Jumat (21/6). 

Advertisement

Selain itu, ia menegaskan, pihaknya terus mendorong maskapai pelat merah untuk melayani penumpang dengan baik dan tepat waktu. "Tapi, saya cuma berharap, tolong dihitung semua dengan baik (beban biaya maskapai). Sehingga saya belum bisa jawab apa-apa," kata Rini.

(Baca: Soal Tiket ‘Mahal’ dan Nasib Maskapai Nasional)

Seperti diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kemarin kembali mengadakan rapat koordinasi dengan sejumlah stakeholder penerbangan. Dalam rakor itu, pemerintah beserta maskapai sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat berbiaya murah atau low cost carrier (LCC).

Bukan penurunan Tarif Batas Atas (TBA) seperti sebelumnya, tapi pemerintah bersama stakeholder hanya menyepakati penurunan tarif LCC pada jadwal-jadwal tertentu. Karena itu, pemerintah akan menunggu keputusan pihak maskapai terkait penentuan jadwal penerbangan LCC yang akan diturunkan harganya.

"Itu akan dilaksanakan seminggu kemudian. Setelah diumumkan oleh para masing-masing maskapai yang terkait," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin.

Maskapai penerbangan LCC milik pemerintah, yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yaitu PT Citilink Indonesia dalam laporan tahunannya tercatat mengalami peningkatan beban usaha. Pada 2014 lalu, beban usaha perusahan senilai US$ 417,0 juta. Sedangkan, pada 2017 naik US$ 648,8 juta.

(Baca: Inilah Profil Maskapai Asing yang Siap Terbang di Langit RI)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement