Agum Gumelar Sebut Kivlan Zen Tak Sepatutnya Memaki SBY
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar menyayangkan pernyataan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen terkait Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Agum, Kivlan tak sepatutnya menyebut SBY licik.
Agum mengatakan, SBY adalah presiden keenam RI. Bahkan, SBY memimpin Indonesia selama sepuluh tahun, yakni sejak 2004 hingga 2014. "Walau bagaimanapun, beliau mantan presiden dua periode. Tidak bisa dong dicaci-maki seperti itu," kata Agum dalam acara buka puasa di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jalan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (10/5).
Selain itu, SBY dan Kivlan berasal dari matra TNI yang sama. SBY pun memiliki pangkat yang lebih tinggi dua tingkat ketimbang Kivlan selama di militer.
Agum yang berpangkat Jenderal TNI (Purn) itu lantas menilai pernyataan Kivlan soal SBY sudah tidak sesuai dengan etika keprajuritan. "Menurut saya, etika keprajuritan tidak mengizinkan," kata Agum.
Agum lantas meminta pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2019 tidak bersikap seperti Kivlan. Agum menyarankan mereka mengekspresikan ketidakpuasannya melalui mekanisme yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan. "Jangan kemudian pelampiasannya dengan cara-cara yang di luar etika," kata Agum.