Kementerian ESDM Optimistis 11 Proyek Topang Lifting Migas Tahun Ini

Image title
10 Mei 2019, 13:20
Kementerian ESDM
Arief Kamaludin (Katadata)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target lifting dua juta barel per hari ini bisa mencapai target, meskipun realisasinya hingga April 2019 baru mencapai 89%.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis kekurangan target lifting minyak dan gas bumi  (migas) tahun ini dapat tercapai melalui 11 proyek. Produksi migas yang siap jual dari Januari sampai 30 April kemarin baru mencapai 89% dari target dua juta barel setara minyak per hari (boepd) yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

"Sebelas proyek ini berpotensi menambah produksi minyak sebesar 13.587 barel per hari (bopd) dan gas 1.172 juta standar kubik per hari (MMscfd)," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi berdasarkan keterangan tertulisnya, Kamis (9/5).

Agung merinci ke-11 proyek yang onstream di 2019 adalah:

  • Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 oleh Kangean Energy Indonesia dengan estimasi produksi sebesar 120 MMscfd
  • Seng Segat milik EMP Bentu Ltd dengan estimasi produksi 60 MMScfd
  • Ario-Damar-Sriwijaya Phase-2 milik PT Tropik Enegi Pandan dengan estimasi produksi 20 MMScfd
  • Suban Compression milik ConocoPhillips (Grissik) Ltd dengan estimasi produksi 100 MMScfd
  • Proyek YY milik PHE ONWJ dengan estimasi produksi 25,5 MMscfd dan 4.605 bopd
  • Bukit Tua Phase-3 milik Petronas Carigali Ketapang II Ltd. dengan estimasi 3.182 bopd dan 31 MMscfd
  • Buntal-5 milik Medco E&P Natuna Ltd. dengan estimasi produksi 45 MMscfd
  • Bison-Iguana-Gajah Puteri milik Premier Oil Natuna Sea B.V sebanyak 80 MMScfd
  • Temelat milik PT. Medco E&P Indonesia sebesar 10 MMScfd
  • Panen milik PetroChina International Jabung Ltd. sebesar 2.000 bopd
  • Kedung Keris milik ExxonMobil Cepu Ltd. sebesar 3.800 bopd.

(Baca: Proyek Kedung Keris Baru 20%, ExxonMobil: Target Produksi Akhir 2019)

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan rendahnya lifting migas hingga April 2019 ini karena decline rate yang lebih tinggi dan lebih cepat di beberapa blok migas besar. Misalnya, blok migas yang dikelola Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energi OSES, Pertamina Hulu Energi ONWJ, Medco E&P Natuna, BP Berau (Blok Tangguh), dan Eni Muara Bakau.

Realisasi lifting migas dari Januari hingga April 2019 hanya mencapai 1,8 juta barel setara minyak per hari. Rinciannya terdiri dari produksi minyak 750 ribu bopd dan produksi gas 5.909 MMscfd. "Kondisinya sangat berat untuk mengejar," ujar Dwi saat paparan kinerja hulu migas kuartal pertama di Jakarta, Rabu (8/5).

(Baca: Lifting Migas Belum Capai Target, Pertamina Diminta Percepat Investasi)

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...