Perang Dagang Memanas, Darmin: Ekonomi Dunia Bisa Semakin Lambat

Michael Reily
9 Mei 2019, 16:01
perang dagang as-tiongkok, perlambatan ekonomi global, darmin nasution
Donang Wahyu|KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia bisa semakin lambat jika perang dagang AS-Tiongkok terus berlanjut.

Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang semakin memanas memicu kekhawatiran banyak negara, termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia bisa semakin lambat.

Menurut dia, kondisi itu bisa kembali normal kalau kedua negara bisa menyelesaikan masalahnya. "Kalau tidak, ya akan ada tekanan bagi dunia, tidak hanya bagi Indonesia, yang sebetulnya sudah mulai dianggap lebih normal belakangan," katanya di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (9/5).

Advertisement

(Baca: Strategi Indonesia Jadi Ekonomi Terbesar Ke-5 pada 2045)

Dia menjelaskan, para pejabat ekonomi dunia terus menanti kabar terbaru dalam perang tarif antara kedua negara. Dia pun menunggu kabar dari perwakilan Tiongkok yang bakal datang ke AS untuk menempuh langkah diplomasi.

Namun, Darmin belum tahu dampak jangka pendek atau jangka panjang karena keputusan detail belum terlihat jelas. "Yang jelas, sekarang ekonomi dunia sedang melambat dan bisa melambat lagi kalau dilakukan (perang tarif)," ujarnya.

Pemerintah dan pelaku usaha dalam negeri juga harus punya langkah untuk mengantisipasi penurunan permintaan global. Dia menjelaskan, pemerintah punya cara untuk tetap mendorong ekspor komoditas serta perluasan pasar di luar negeri.

(Baca: Tiongkok Isyaratkan Balas Tarif AS, Perang Dagang Berpotensi Berlanjut)

Trump Menekan, Tiongkok Membalas

Seteru dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok semakin memanas. Pemerintah Negeri Tirai Bambu mengisyaratkan perlawanannya terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump terkait ancaman pengenaan tarif untuk produk Tiongkok senilai US$ 200 miliar (sekitar Rp 2.800 triliun) yang naik menjadi 25% dari 10% pada esok hari.

Presiden AS Trump dalam kicauannya di Twitter mengatakan bahwa ia akan dengan senang hati mempertahankan tarif pada ekspor Tiongkok dibanding membuat kesepakatan yang buruk. Pemerintahnya telah menyiapkan panggung untuk bernegosiasi antara kedua negara yang dijadwalkan berlangsung pada hari ini.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement