Perang Dagang Berlanjut, Neraca Dagang Berpotensi Melebar

Rizky Alika
24 April 2019, 14:43
perang dagang, neraca dagang, defisit, surplus
Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi pelabuhan ekspor-impor.

Tensi perang dagang diperkirakan masih berlanjut pada tahun ini. Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, perang dagang dapat memberikan dampak pada pelebaran neraca dagang Indonesia.

"Walau kemarin triwulan pertama (defisit neraca dagang) hanya US$ 190 juta, tapi bisa lebih besar kalau lihat volume perdagangan global," kata dia dalam Diskusi Outlook Danareksa di Jakarta, Rabu (24/4).

Advertisement

(Baca: Ekonom Menilai Dua Bulan Neraca Dagang Surplus Capaian yang Semu)

Ia pun mengatakan, dampak dari perang dagang cukup dalam serta tidak kondusif bagi Indonesia untuk mendorong ekspor. Sebab, ekspor dan perdagangan dunia mengalami perlambatan yang jauh. Terlebih lagi, pemerintah juga masih menghadapi perselisihan dengan Uni Eropa mengenai kelapa sawit sehingga dapat menghambat ekspor.

Meski pertumbuhan ekspor menghadapi tantangan, Susi memastikan pertumbuhan ekonomi tidak akan terganggu. Optimisme ini seiring dengan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di 5,2%.

(Baca: Genjot Kerja Sama Dagang, Kemendag Naikkan Target Ekspor Jadi 8%)

Namun, pemerintah tetap menyiapkan langkah antisipasi melalui beberapa kebijakan. Salah satunya, meningkatkan ekspor ke berbagai negara. Pemerintah juga akan menekan impor dengan upaya subtitusi. Impor bahan baku, penolong, dan modal memberikan sumbangan sebanyak 92% dari total impor.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement