Penjualan Alat Berat Lesu, United Tractors Bakal Akuisisi Tambang
PT United Tractors Tbk (UNTR) berencana memperkuat bisnisnya dengan kembali mengakuisisi tambang mineral, baik batu bara maupun emas, pada tahun ini. Rencana diversifikasi tersebut sebagai strategi perusahaan dalam menghadapi lesunya penjualan alat berat karena harga batu bara yang sedang turun.
Direktur Utama United Tractors yang baru saja diangkat, Franciscus Kesuma mengatakan, saat ini perusahaan sedang melakukan uji tuntas (due diligence) untuk beberapa tambang yang mereka incar. Sayangnya, ia enggan menyebutkan lokasi dan dana yang disiapkan untuk mengakuisisi tambang-tambang tersebut.
"Kami terbuka untuk akuisisi tambang yang sudah jadi dan kalau ada potensi green field, terutama yang masih di sekitar cluster Tambang Asmin dan sekitarnya," kata Franciscus di kantornya, Jakarta, Selasa (16/4). Perusahaan fokus pada batu bara ketel uap (thermal coal) dan kokas (cooking coal).
United Tractors mengakui penjualan alat berat tahun ini bakal menurun karena efek dari harga batu bara yang melemah. Produsen komoditas itu sedang menahan pembelian alat berat. Karena itu, perusahaan hanya menargetkan penjualannya sebanyak 4.100 unit. Angka ini turun jauh dari realisasi tahun lalu sebanyak 4.879 unit.
Pada kesempatan yang sama, Direktur United Tractors Iwan Hardiantoro mengatakan, perusahaan menyiapkan anggaran belanja modal (capex) senilai US$ 700 juta hingga US$ 800 juta. Sebagian besar dana itu untuk pemeliharaan alat berat melalui anak usaha mereka yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan, PT Pamapersada Nusantara.
(Baca: United Tractors Makin Ekspansif di Luar Bisnis Tambang)
Menurut dia, meski penjualan alat berat mereka tahun ini bakal menurun, namun perusahaan masih optimistis hal tersebut bisa ditolong oleh bisnis mereka lainnya yaitu pemeliharaan alat berat. Bisnis ini pun diprediksi bakal tumbuh tipis bahkan cenderung stagnan dari tahun lalu.
Kinerja United Tractors di Triwulan I 2019
Hingga triwulan pertama tahun ini, United Tractors mencatat volume penjualan alat berat Komatsu mencapai 1.181 unit, naik sedikit dibanding tahun lalu yang hanya 1.171 unit. Mayoritas penjualan ini untuk alat berat tambang sebesar 48%.
Pertumbuhan penjualan Komatsu pada triwulan pertama 2019 mencapai 27%, sedangkan tahun lalu hanya 19%. Penjualan alat berat sektor kehutanan juga naik dari 8% menjadi 13%.
Selain itu, volume penjualan dari batu bara pada triwulan pertama tahun ini sedikit menurun dari posisi yang sama tahun lalu. Volume penjualan batu bara di tiga bulan pertama tahun lalu sebanyak 2,59 juta ton, sementara pada 2019 sebanyak 2,54 juta ton.
United Tractors mencatat penjualan emas sebanyak 97 ribu oz, setelah mereka mengakuisisi tambang emas Martabe Desember tahun lalu.
(Baca: G-Resources Makin Getol Mengeduk Emas Martabe)
Tahun lalu, United Tractors mengantongi laba bersih sebesar Rp 11,1 triliun. Capaian laba bersih tersebut tumbuh hingga 50% dibandingkan 2017. Pendapatan bersihnya naik 31% menjadi Rp 84,6 triliun.