Masuki Hidup New Normal, Apakah Kurva Positif Covid-19 Sudah Turun?

Sorta Tobing
20 Mei 2020, 16:28
kurva corona turun, covid-19, pandemi corona, virus corona, anies baswedan, jokowi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Warga tetap berbelanja pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (18/5), di tengah pandemi corona dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dua pekan ke depan menjadi momen krusial untuk ibu kota. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut rentang waktu itu menjadi kunci yang menentukan apakah kurva kasus positif virus corona di wilayahnya naik atau turun.

Bila dalam dua minggu ini warga tetap disiplin, termasuk tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan, maka dipastikan kurvanya melandai. “Maka Jakarta berhasil mengendalikan pegerakan Covid-19,” katanya dalam siaran langsung di kanal media sosial Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5).

Mulai 22 Mei sampai 4 Juni 2020 merupakan periode ketiga pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Jakarta. “Ini bisa jadi PSBB penghabisan, jika kita disiplin,” ucap Anies.

Ia meminta setiap warga tidak hanya menaati aturan jaga jarak di siang hari, namun sore dan malam hari juga. Pengendalian infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan ini menjadi penting agar setiap masyarakat bisa beraktivitas normal.

(Baca: Gandeng Peneliti, Menristek Optimistis RI Bisa Hadapi Era 'New Normal')

Apalagi, Presiden Joko Widodo telah mengatakan kondisi tatanan new normal di tengah pandemi corona merupakan keniscayaan yang harus dihadapi semua orang. Pemerintah akan mengatur agar kehidupan baru itu tetap mengutamakan keselamatan masyarakat.

Hidup berdampingan dengan Covid-19, menurut dia, bukan berarti menyerah. Masyarakat dapat mengedepankan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari. “Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini,” kata Jokowi.

Pemerintah juga terus mengevaluasi pergerakan kurva kasus pasien positif virus corona. Keputusan akhirnya akan menjadi dasar waktu pelaksanaan masyarakat kembali produktif dan memulai new normal.

(Baca: Ragam Skenario New Normal Disiapkan, dari BUMN hingga Pengelola Mal)

PERSIAPAN LOKASI ISOLASI SEMENTARA PENANGANAN COVID-19
Persiapan lokasi isolasi sementara penanganan Covid-19 di Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.)

Apakah Kurva Kasus Positif di Jakarta Telah Turun?

Anies mengatakan angka reproduksi penularan virus corona di Jakarta telah turun jika dibandingkan pada Maret lalu. Angkanya saat ini adalah 1,1. Artinya, 1 orang dapat menularkan 1 orang. Sekitar dua bulan lalu reproduction number di 4 alias 1 orang menularkan empat orang.

“Idealnya angka tersebut di bawah satu atau tidak ada lagi penularan,” katanya dalam konferensi pers yang dapat dilihat pada akun Youtube resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penurunan itu tak lepas dari peran warga Jakarta. Ketika pembatasan sosial mulai berlangsung pada pertengahan Maret, sebanyak 60% masyarakat disiplin tetap berada di rumah. Kondisi ini langsung membuat angka kasus positif menurun.

(Baca: Risiko New Normal dan Berdamai dengan Corona ala Jokowi)

Tapi masuk Ramadan, warga mulai beraktivitas keluar rumah pada sore dan malam hari. Angkanya kembali naik. Karena itu, dalam dua pekan ini akan menjadi waktu yang menentukan apakah kurva Covid-19 di Jakarta telah melandai atau belum.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto, Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...