Di Balik Rencana Erick Thohir Pangkas Jumlah BUMN

Sorta Tobing
10 Juni 2020, 12:55
erik thohir restrukturisasi bumn, erick thohir gabungkan angkasa pura 1 dan 2, erik thohir pangkas jumlah bumn
Arief Kamaludin (Katadata)
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bakal mengurangi jumlah BUMN dari 142 menjadi 70 perusahaan saja.

Jumlah perusahaan pelat merah akan terpangkas. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bakal menguranginya hingga menjadi 70 perusahaan saja.

“Dari 142 BUMN sekarang tinggal 107 BUMN. Sudah (turun) signifikan dan akan terus kami turunkan. Akan jadi 80 sampai 70 BUMN ke depannya setelah tahap satu selesai,” kata Erick di Hadapan Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa (9/6).

Aksi pemangkasan ini merupakan bagian dari restrukturisasi untuk menyehatkan BUMN, memperbaiki kondisi internal, serta meningkatkan pajak dan dividen. Erick berencana melakukan merger atau likuidasi terhadap beberapa perusahaan, sejalan dengan Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2020 tentang Pembentukan Tim Percepatan Restrukturisasi BUMN.

Kementerian juga telah menyusun klasterisasi berdasarkan rantai nilai (value chain) dan bisnis inti (core business). Totalnya ada 12 klaster dari sebelumnya 27 klaster. Masing-masing Wakil Menteri BUMN, yaitu Budi Gunadi Sadikit dan Kartika Wirjoatmodjo, membawahi enam klaster.

(Baca: Erick Thohir Prediksi Dividen BUMN Anjlok 50% pada 2021 Akibat Corona)

Gedung Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir berencana memangkas jumlah perusahaan pelat merah dari 142 menjadi 70 perusahaan. (Arief Kamaludin|KATADATA)

BUMN Apa Saja yang Digabung?

Erick telah menggabungkan atau melebur dan melikuidasi 51 anak usaha dari tiga perusahaan, yaitu Garuda Indonesia, Pertamina, dan Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Banyak anak dan cucu usaha dari perusahaan ini memiliki kesamaan portofolio sehingga kurang optimal berkontribusi untuk induknya.

Rencananya, dua operator bandar udara milik pemerintah, yaitu Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, akan digabung. “Nanti namanya Angkasa Pura. Di sana digabungkan juga logistik udara yang ada kaitannya. Ini bagian efisiensi,” ucapnya.

Ia telah melakukan diskusi dengan kementerian terkait penggabungan tersebut, yaitu Kementerian Perhubungan dan Kementerian keuangan. Harapannya, operator udara dapat mencontoh negara-negara di Timur Tengah, yaitu sinergi antara servis bandara dengan maskapai dan logistik udara.

(Baca: Erick Thohir Berencana Gabungkan AP I dan AP II demi Efisiensi)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...