Gelombang PHK Maskapai Terus Berlanjut, Air France Pangkas Karyawan

Sorta Tobing
6 Juli 2020, 13:01
air france, lufthansa, phk karyawan, lion air, susi air, pandemi corona, covid-19, maskapai penerbangan phk karyawan
ANTARA FOTO/REUTERS/Regis Duvig
Di tengah lesunya industri penerbangan, Air France-KLM berencana memangkas 7.500 pekerjaan. Pendapatan perusahaan telah tergerus 95% selama pandemi corona.

Maskapai penerbangan dunia sedang berjuang melewati badai krisis pandemi corona. Di tengah lesunya industri penerbangan, Air France-KLM berencana memangkas 7.500 pekerjaan. Pendapatan perusahaan telah tergerus 95% selama pandemi. Dalam sehari, Air France kehilangan 15 juta euro (sekitar Rp 245 miliar).

Dalam pernyataan tertulisnya Jumat lalu (3/7), maskapai terbesar kedua di Eropa ini akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada 6.560 stafnya. PHK itu akan berlangsung dalam tiga tahun ke depan. “Pemulihan tampaknya akan sangat lambat karena ketidakpastian pandemi Covid-19,” tulis maskapai terbesar kedua di Eropa itu, melansir dari BBC.

Total pekerjanya sekarang mencapai 41 ribu orang. Anak usahanya, Hop!, akan memangkas 1.020 pekerjaan pula dalam tiga tahun ke depan dari total karyawan mencapai dua ribu orang.

Maskapai penerbangan dunia lainnya juga terpaksa menempuh langkah serupa untuk mengantisipasi lambatnya permintaan. EasyJet telah memutuskan untuk mengurangi jumlah stafnya hingga sepertiga. British Airways pada April 2020 menyebut akan terjadi PHK terhadap 42 ribu karyawannya. Virgin Atlantic akan memangkas sepertiga dari 10 ribu tenaga kerjanya.

(Baca: INACA Ramal PHK Maskapai Penerbangan Akan Terjadi pada September)

Pada Juni lalu, Lufthansa mengatakan akan memangkas 22 ribu pekerjaan. PHK ini akan terjadi khusus di Jerman. Perusahaan saat ini memiliki lebih 135 ribu karyawan secara global. Lebih setengahnya berada di Negeri Panser.

“Tanpa pengurangan signifikan karyawan di tengah krisis, kami akan kehilangan kesempatan untuk restart dan risikonya akan sangat besar,” kata Direktur Tenaga Kerja Lufthansa Michael Niggemann.

Pada Mei 2020, pemerintah Jerman telah berkomitmen untuk menyuntikkan dana sebesar 9 miliar euro untuk Lufthansa agar tidak kolaps. Pemerintah nantinya akan mengambil 20% saham perusahaan, yang rencananya dijual kembali pada akhir 2023.

(Baca: Pendapatan Anjlok 30%, Garuda Merugi Lagi Rp 1,7 Triliun di Kuartal I)

LION AIR GROUP BERENCANA KEMBALI LAYANI PENERBANGAN DOMESTIK
Lion Air Group berencana melakukan PHK terhadap 2.600 karyawannya. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.)

PHK Maskapai Penerbangan di Indonesia

Di Indonesia, maskapai Lion Air Group, yang terdiri dari Lion Air, Wings Air, dan Batik Air, mengumumkan akan melakukan PHK 2.600 karyawan. Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pengurangan tenaga kerja Indonesia dan asing (expatriate) tersebut dengan cara tidak memperpanjang masa kontrak kerja.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah, Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...