Membaca Peluang & Dampak Banyaknya Pabrik Relokasi dari Tiongkok

Sorta Tobing
21 Juli 2020, 14:08
relokasi pabrik dari Tiongkok, kit batang, kawasan industri terpadu batang, investasi, bkpm
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia, di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020).

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mulai membangun Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, pekan ini. Tujuh perusahaan dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat dikabarkan akan memindahkan pabriknya dari Tiongkok ke kawasan itu. Total investasinya mencapai US$ 850 juta (sekitar Rp 12,6 triliun) dan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang.

Juru bicara BKPM Tina Talisa mengatakan pihaknya akan mengawal seluruh proses relokasi agar investor mendapat kemudahan menanamkan modalnya di Tanah Air. “Kami berusaha mengawal ini tidak sekadar sampai izin, tapi terus sampai tahap konstruksi dan produksi," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (17/7).

Upaya memberikan fasilitas terbaik bakal terus BPKM lakukan agar semakin banyak modal masuk dan menambah penyerapan tenaga kerja. Harapannya, dengan penciptaan lapangan kerja, maka konsumsi akan naik dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Peluang Indonesia mendapatkan potensi relokasi pabrik, menurut Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan GVC LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Mohamad D. Revindo, terbuka lebar. Negara ini memiliki sumber daya alam dan manusia cukup banyak memiliki keunggulan. Hal ini dapat menjadi daya tarik investor.

Apalagi, saat ini pandemi corona telah membuat perusahaan yang dulunya memiliki pabrik terpisah sekarang akan memusatkan produksinya. “Di masa seperti ini terjadi kesulitan mobilitas logistik dan orang harus memusatkan ke satu negara," ucapnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut pembukaan KIT Batang diharapkan dapat menarik investasi 119 perusahaan yang berencana merelokasi pabrik dari Tiongkok. Ia tak mau kejadian tahun lalu kembali terjadi. Ketika itu, ada 33 perusahaan yang merelokasi pabriknya dari Negeri Tirai Bambu, tetapi tak ada satu pun yang berinvestasi di Indonesia.

Tercatat ada tujuh perusahaan yang menyatakan diri untuk masuk ke Tanah Air pada tahun ini. Ketujuh perusahaan tersebut yakni PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia. Kemudian, PT Denso Indonesia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan PT LG Electronics Indonesia.

Tujuan relokasi pabrik dunia
Tujuan relokasi pabrik dunia (Katadata)

Jepang Berikan Subsidi untuk Perusahaan yang Relokasi Pabrik dari Tiongkok

Peluang relokasi pabrik dari Cina juga ditangkap negara lain. Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang pada Jumat lalu meluncurkan subsidi bagi perusahaan asal negaranya yang mau mengalihkan kegiatan manufaktur dari Tiongkok ke Asia Tenggara atau Jepang.

Melansir dari Nikkei, sebanyak 87 perusahaan akan menerima total 70 miliar yen atau US$ 653 juta untuk memindahkan lini produksinya. Langkah ini sebagai upaya pemerintah Negeri Sakura untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara tetangganya dan membangun rantai pasokan yang tangguh.

Sebanyak 30 perusahaan dari jumlah itu akan merelokasi produksinya ke Asia Tenggara. Hoya, perusahaan yang memproduksi komponen perangkat keras sedang bersiap pindah ke Vietnam dan Laos. Sumitomo Rubber Industries akan membuat sarung tangan karet di Malaysia. Lalu, Shin-Etsu Chemical akan mengalihkan produksi rare-earth magnet ke Vietnam.

Lalu, 57 proyek lainnya akan menuju ke Jepang. Termasuk pembuatan peralatan rumah tangga, Iris Ohyama. Perusahaan yang memiliki pabrik di beberapa kota di Tiongkok ini akan mulai memproduksi masker di Prefektur Miyagi. Semua bahan akan disiapkan secara lokal.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...