Prospek Harga Emas yang Melaju Kencang di Tengah Krisis

Sorta Tobing
30 Juli 2020, 17:42
harga emas hari ini, harga emas antam, harga emas cetak rekor, pandemi corona, covid-19
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Harga emas Antam mencetak rekor menembus angka Rp 1 juta per gram pada Senin (27/7).

Dalam tiga hari terakhir harga emas Antam sukses mencetak rekor menembus angka Rp 1 juta per gram. Kenaikannya seiring lonjakan harga emas dunia. Pelaku pasar khawatir terhadap prospek ekonomi di masa mendatang karena pandemi corona. Mereka lebih memilih aset minim risiko alias safe haven assets.

Pergerakan harga emas global sepanjang Juli 2020 telah naik 8%. Bahkan semalam harganya sempat melonjak 1,1% menjadi US$ 1.980,31 per ons, di bawah rekor tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada Selasa lalu (28/7) sebesar US$ 1.980,57 per ons. Pemicunya adalah keputusan Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed menahan suku bunga acuan mendekati 0%.  

Advertisement

Pandemi Covid-19 telah membuat krisis ekonomi secara global. “Ditambah lagi pengaruh hubungan AS-Tiongkok dan geopolitik di daerah lain, menambah ketidakpastian dan kekhawatiran untuk investasi aset-aset berisiko,” kata Analis Asia Valbury Futures Lukman Leaon kepada CNNIndonesia.com.

Pergerakan harga emas Antam dalam sepekan terakhir cenderung naik. Grafik Databoks di bawah ini menunjukkan angkanya dalam tiga hari berturut-turut bertahan di atas Rp 1 juta per gram.

Mengapa di Saat Krisis Investor Pilih Emas?

Lonjakan harga emas tidak lepas dari karakteristik instrumen ini yang tergolong bebas risiko. Emas kerap menjadi pilihan investor untuk bertahan di tengah krisis ekonomi. Logam mulia ini cenderung mengalami lonjakan harga di tengah krisis karena permintannya yang tinggi.

Menurut dosen Univesitas Melbourne, Australia, Garry Twite dalam risetnya bertajuk Gold Prices, Exchange Rates, Gold Stocks and the Gold Premium, kenaikan harga emas merupakan imbas dari kepanikan pelaku pasar. Beberapa kondisi yang menjadi pemicunya adalah pelemahan ekonomi dan kemunculan wabah.

Tak heran, di saat pandemi corona seperti sekarang ini investor berlomba-lomba menaruh asetnya di logam mulia. Tujuannya, untuk meredam kerugian di aset lainnya, seperti pasar modal atau pasar uang.

Emas juga sangat terkait dengan kemanan. Pasalnya, instrumen investasi ini tidak pernah terdampak inflasi. Nilai emas dipengaruhi permintaan dan penawaran pasar. Selama permintaan tinggi, harga emas pasti naik. Sepanjang sejarahnya, permintaan dan penawaran emas cenderung seimbang sehingga tidak pernah terjadi penurunan drastis harganya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement