UEA Bakal Sediakan 10 Juta Vaksin untuk RI, Berapa Harga Vaksinnya?

Sorta Tobing
24 Agustus 2020, 17:08
vaksin virus corona, covid-19, pandemi corona, bumn, sinopharm, uni emirat arab
123RF.com/Lightfieldstudios
Ilustrasi. Perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab, G42, berkomitmen menyediakan l 10 juta dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia pada 2020.

Perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab, G42, berkomitmen menyediakan l 10 juta dosis vaksin Covid-19 untuk Indonesia pada 2020. Komitmen ini dalam rangka kerja sama pengembangan vaksin virus corona dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan G42 merupakan perusahaan teknologi kesehatan asal UAE yang berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Perusahaan telah secara aktif terlibat dalam penelitian, pengembangan, dan distribusi aplikasi perawatan Covid-19.

Advertisement

Terkait kerja sama vaksin, pihak Indonesia mengirimkan satu tim peninjau atau reviewer untuk memantau pelaksanaan uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin tersebut. G42 mengembangkan vaksin Covid-19 bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Tiongkok bernama Sinopharm.

“Kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin hasil kerja sama Sinopharm-G42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan,” kata Retno dalam jumpa pers virtual dari UEA, Sabtu (22/8), bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

G42 juga menandatangani nota kesepahaman dengan PT Indofarma (Persero) Tbk untuk pengembangan produk dan distribusi teknologi berbasis laser dan kecerdasan buatan pendeteksi penyakit virus corona.

Pengembangan produk ini diproyeksikan akan digarap di Indonesia. Tim G42 akan meninjau langsung kondisi lapangan. ”Pihak G42 menanggapi secara positif usulan-usulan tersebut dan akan melanjutkan komunikasi dan bahkan akan berkunjung ke Indonesia sesegera mungkin,” ucap Retno.

Misi diplomatik ini membuat Indonesia mengantongi total 50 juta dosis calon vaksin yang tengah dalam pengujian klinis tahap akhir. Sebelumnya, Bio Farma telah mengantongi perjanjian awal pasokan vaksin Sinovac (asal Tiongkok) sebesar 40 juta dosis vaksin.

Dalam kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia telah mendapatkanya setidaknya 290 juta dosis vaksin pada akhir 2021. Angka ini berasal dari kerja sama pengembangan vaksin dengan sejumlah negara.

“Saya sudah mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri dan Menteri Badan Usaha Milik Negara bahwa sampai 2021, kita sudah kurang lebih mendapatkan komitmen 290 juta vaksin Covid-19,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini.

Mengenal Vaksin Buatan Sinopharm

Melansir dari Gulf News, uji coba vaksin Sinopharm telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Uji coba awal di lebih seribu sukarelawan di Tiongkok menunjukkan munculnya antibodi Covid-19 dalam tubuh mereka setelah diberi dua dosis vaksin dalam jarak 28 hari.

Uji klinis di Uni Emirat Arab telah berlangsung 16 Juli lalu. Kepala kesehatan tertinggi di Abu Dhabi menjadi sukarelawan pertama. Sinopharm juga melakukan pengujian serupa di Peru, Maroko, Brasil, dan Pakistan.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement