Ada Satgas di Tengah Rencana Pertamina Akuisisi Blok Migas Luar Negeri

Image title
7 Oktober 2020, 16:09
pertamina, akuisisi, blok migas, satgas pertamina, kpk, kilang minyak
123RF.com/welcomia
Ilustrasi. Pertamina membentuk Satgas Tender dan Negosiasi Investor di tengah rencana mengakuisisi blok migas di luar negeri.

Pertamina baru saja membentuk Satuan Tugas Tender dan Negosiasi Investor/Contractor (Satgas TNIC). Satgas ini merupakan gabungan tim investasi induk anak usaha dengan komite investasi pada dewan komisaris.

Pembentukannya kurang dari sebulan usai Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik kinerja perusahaan. Namun saat dikonfirmasi langsung terkait efektifitas dari Satgas tersebut, ia memilih tak berkomentar. "Tanya ke corpcomm," ujarnya singkat kepada Katadata.co.id, Rabu (7/10).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pembentukan Satgas TNIC bukan untuk melakukan proses investigasi tapi akselerasi bisnis proses perusahaan. "Sesuai dengan press release kami kemarin," katanya.

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto menyebut Satgas TNIC merupakan hasil rapat bersama direksi dan komisaris pada Senin lalu. Tim ini dibentuk untuk mempercepat proyek hulu hingga hilir migas perusahaan, terutama berkaitan dengan proses tender, negosiasi, dan penjajakan kerja sama dengan mitra nasional maupun internasional.

Selain itu, Tim Satgas juga akan memangkas proses pengambilan keputusan. Koordinasi dan komunikasi seluruh komponen perusahaan akan lebih efektif dan efisien. Induk dan anak usaha bersama dewan komisaris akan bersama-sama melakukan proses pemilihan mitra strategis. “Pada tingkat operasional, Satgas juga diperkuat oleh tim kerja dan tim pendukung di tingkat manajemen,” ujar dia.

Pada bulan lalu, Ahok meluapkan kekesalannya terhadap keputusan direksi Pertamina yang akan mengakuisisi blok migas di luar negeri. “Sekarang sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjem duit aja nih. Saya sudah kesal pinjam duit, terus mau akuisisi lagi," kata Ahok seperti terlihat pada video akun Youtube POIN.

Uang perusahaan, menurut dia, lebih baik untuk kegiatan eksplorasi dalam negeri. Apalagi Indonesia tercatat masih mempunyai 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas bumi. “Lu ngapain  ke luar negeri. Ini jangan-jangan ada komisi kali beli, beli (lapangan migas di luar negeri,” ujarnya.

Blok migas
Ilustrasi. Pertamina akan mengakuisisi blok migas di luar negeri. (Katadata)

Pertamina Lanjutkan Akuisisi Blok Migas Luar Negeri

Sentilan Ahok tak membuat gentar direksi. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersikukuh untuk melanjutkan rencana akuisisi.

Perusahaan saat ini memerlukan tambahan produksi minyak mentah untuk operasional kilang yang akan beroperasi pada 2023 mendatang. "Pertamina berencana mengakusisi blok migas yang sudah berproduksi. Itu adalah cara yang cepat dan akan kami bawa ke dalam negeri," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII pada Senin lalu.

Awalnya, ada enam kilang yang kapasitasnya bakal ditingkatkan. Namun, Pertamina tak melanjutkan pembangunan Kilang Bontang karena kerja sama dengan Oman Overseas Oil and Gas (OAG) tidak berlanjut.

Upaya akuisisi blok migas di luar negeri juga akan turut mengurangi defisit neraca perdagangan. Pertamina akan sedikit demi sedikit menekan impor minyak mentah.

Perusahaan pelat merah ini juga akan tetap melakukan kegiatan eksplorasi di dalam negeri guna mencari cadangan baru. Pada tahun lalu, perusahaan telah merampungkan survei seismik dua dimensi komitmen kerja pasti (KKP) Wilayah Kerja Jambi Merang sepanjang 31.908 km.

Survei tersebut dimulai pada 20 November 2019 dan selesai pada 3 Agustus 2020. "Namun kami sadar ini perlu waktu dan ada ketidakpastian mengenai tambahan produksinya. Di sisi lain kebutuhan kilang akan terus bertambah dari 1 juta jadi 1,8 juta barel," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...