Pertamina Genjot Produksi Migas di Tengah Pandemi

Image title
13 Oktober 2020, 19:28
pertamina, produksi minyak pertamina, migas
Bernard Chaniago | KATADATA
Ilustrasi. Pertamina genjot produksi migasnya di tengah pandemi corona.

Anjloknya harga minyak mentah dunia akibat pandemi Covid-19 membuat sektor hulu minyak dan gas bumi terpuruk. Pertamina optimistis dapat mencapai target produksinya tahun ini. Angkanya di 880 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari 412 ribu barel per hari minyak dan 2.710 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas alam.

Realisasinya sampai Agustus 2020 dari blok migas domestik untuk minyak sekitar 314 ribu barel per hari dan gas 2.402 juta standar kaki kubik per hari. Secara aset keseluruhan, termasuk yang di luar negeri, target minyaknya telah tercapai, sebesar 414 ribu BOPD. Hanya gas saja yang sedikit belum mencapai sasaran, di 2.670 MMSCFD.

Advertisement

"Kami tak pernah berhenti dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan," kata Direktur Utama Pertamina Hulu Energi Budiman Parhursip, melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/10).

Perusahaan telah melakukan kegiatan pengeboran di sembilan sumur eksplorasi dari 14 sumur yang ditargetkan. Target lain yang sedang Pertamina upayakan adalah 257 sumur eksploitasi, 601 work over (pengerjaan ulang sumur minyak), dan 11.669 well services (perawatan sumur minyak).

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal Husin menilai tahun ini merupakan tahun yang penuh dengan tantangan. Semua produsen migas terkena imbas karena pandemi corona telah menurunkan konsumsi minyak dan harganya.

Teknologi digitalisasi di operasional migas dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. “Saya yakin Pertamina berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan rate produksinya," katanya.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan berpendapat Pertamina masih memiliki sisa kurang dari tiga bulan untuk mencapai target produksi. "Saya optimistis bisa tercapai sampai akhir tahun," ujarnya. Apalagi, realisasinya untuk aset domestik sudah mencapai 74%.

Di tengah anjloknya minyak dunia di kisaran US$ 40 per barel, memang perlu pertimbangan lebih detail terkait keekonomian proyek. Kegiatan work over dan well service, menurut Mamti, lebih murah ketimbang memperbanyak pengeboran.

Pertamina Fokus Blok Migas Berkinerja Bagus

Dalam rangka mengoptimalkan kinerja hulu migas, Pertamina menimbang untuk mengembalikan blok yang tak ekonomis kepada pemerintah. Perusahaan pelat merah ini bakal menggenjot produksi dari lapangan yang memiliki kinerja bagus.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement