Tak Hanya Nikel, Pemerintah Akan Genjot Hilirisasi Tembaga

Image title
14 Oktober 2020, 19:34
smelter tembaga, nikel, kementerian esdm, hilirisasi tembaga
Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA
Ilustrasi smelter tembaga. Pemerintah akan menggenjot hilirisasi tembaga.

Pemerintah akan fokus menggenjot hilirisasi tembaga. Hal ini bertujuan untuk memberi nilai tambah komoditas tambang itu dan meningkatkan penerimaan negara.

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Kelola Mineral dan Batubara, Irwandy Arif, mengatakan jika pertumbuhan pabrik pemurnian atau smelter tembaga di Asia sendiri cukup besar. Namun, hal itu tidak terjadi di Indonesia.

Advertisement

Saat ini baru dua smelter tembaga yang sudah berjalan. Untuk nikel jumlahnya sampai dengan 2018 ada 17 unit. "Konsep nilai tambah akan bergerak ke pengembangan industri hilir dan merangkak ke ketahanan nasional," kata dia dalam webinar, Rabu (14/10).

Kebutuhan tembaga global saat ini sangat tinggi, terutama untuk produk elektronik dan konstruksi bangunan. Konsumsinya diperkirakan akan meningkat 14% pada 2025. Hal ini pun seiring dengan berkembangnya kendaraan listrik, baterai, dan energi terbarukan yang memakai tembaga.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menyampaikan rencana hilirisasi dan penambahan smelter akan mendorong pengembangan mobil listrik. Tak hanya nikel, electric vehicle (EV) juga memerlukan tembaga untuk pembuatan kabel. "Jika dikaitkan dengan hilirisasi, tentunya ketahanan sumber daya dan cadangan tembaga perlu diperkuat," kata dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement