SKK Migas: Harga Gas Blok Sakakemang Bisa di Bawah US$ 6 per MMBTU

Image title
23 Oktober 2020, 17:09
harga gas, blok sakakemang, repsol, skk migas, blok migas
Dok. Chevron
Ilustrasi. SKK MIgas dan Repsol masih melakukan pembahasan soal harga gas Blok Sakakemang.

Pembahasan harga gas Blok Sakakemang terus berlangsung. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengupayakan agar angkanya dapat di bawah US$ 6 per British Thermal Unit (MMBTU).

Hal itu pun sesuai dengan kebijakan harga gas industri dan pembangkit listrik yang ditetapkan pemerintah. “Pembahasannya terus berlangsung dengan Repsol, sebagai operator,” kata dia dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal III 2020, Jumat (23/10).

Advertisement

Dwi mengatakan penghitungan harga gas industrinya akan menyesuaikan serapan industri. “Kami ingin mendapatkan keekonomian yang wajar bagi investor,” ucapnya.

Repsol kini menanti persetujuan rencana pengembangan atau PoD 1 Blok Sakakemang. Keekonomian untuk pengembangan blok migas di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, itu telah disepakati kedua belah pihak.

Perusahaan sebelumnya keberatan dengan penetapan harga gas industri maksimal US$ 6 per juta British Thermal Unit. Akibatnya, pengembangan blok yang diklaim memiliki cadangan gas nomor empat terbesar di dunia itu pun terancam mundur.

Stakeholder Relation Manager Repsol Amir Faisal Jindan menyampaikan tetap berkomitmen untuk mengembangkan Blok Sakakemang. Perusahaan sedang membahas pengembangannya bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Repsol berharap pemerintah dapat menyetujui proposal PoD 1 yang telah diajukan. "Untuk Sakakemang masih dalam proses internal di Kementerian," kata dia pada akhir September lalu.

Di tengah penantian persetujuan itu, Repsol telah memulai pengeboran di Sumur Kaliberau Dalam 2 (KBD-2X), Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Rencananya, pengeboran untuk KBD-3X akan berlangsung pada akhir tahun ini.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement