Ekonomi Global Mulai Pulih, Bank Dunia Revisi Prediksi Harga Minyak

Sorta Tobing
26 Oktober 2020, 12:48
harga minyak, bank dunia, covid-19, pandemi corona
KATADATA
Ilustrasi lapangan minyak. Bank Dunia merevisi naik prediksi harga minyak mentah dunia untuk tahun ini dan 2021.

Bank Dunia merevisi prediksi harga minyak mentah dunia untuk tahun ini dan 2021. Harganya akan naik sedikit dibandingkan perkiraan sebelumnya seiring pemulihan ekonomi di beberapa negara di tengah pandemi Covid-19.

Proyeksi harga minyak rata-rata pada 2020 dan 2021 naik menjadi US$ 41 dan U$ 44 per barel. Angka sebelumnya pada April lalu adalah US$ 35 dan US$ 42 per barel. Namun, dua angka itu masih lebih rendah ketimbang harga sebelum pandemi terjadi.

Advertisement

Kondisinya berbeda dengan hasil tambang mineral yang pelan-pelan sudah bergerak naik. “Dampak Covid-19 pada komoditas tidak merata dan dapat memiliki efek jangka panjang bagi pasar energi,” kata Pelaksana Tugas Wakil Presiden Grup Bank Dunia untuk Pertumbuhan yang Berkeadilan, Keuangan, dan Lembaga Ayhan Kose, dalam siaran persnya, Kamis (22/10).

Ketika harga tertekan terlalu lama, para pembuat kebijakan perlu menemukan solusi agar ekonomi dapat menyesuaikan ke normal baru. “Di dunia pasca-pandemi, negara-negara harus lebih agresif dalam menerapkan kebijakan dalam mengurangi ketergantungan mereka pada pendapatan minyak,” ucapnya.

Tahun depan, permintaan minyak akan naik tapi sangat perlahan karena sektor pariwisata dan transportasi masih melemah. Harga energi secara keseluruhan, termasuk gas alam dan batu bara, berpotensi pulih signifikan. Namun, gelombang kedua pandemi yang mengakibatkan lebih banyak lockdown dan lebih sedikit konsumsi dapat menurunkan kembali harganya.

Melansir data Bloomberg, harga minyak jenis Brent pada perdagangan hari ini pukul 12.27 WIB turun 1,76% menjadi US$ 39,15 per barel. Harga West Texas Intermediate atau WTI juga melemah 1,68% menjadi US$ 41,07 per barel.

Harga logam diperkirakan akan sedikit meningkat pada 2021 setelah jatuh pada tahun 2020. Kondisi ini didukung pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung secara global dan berlanjutnya stimulus dari Tiongkok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement