Perlu Terobosan Bangun Infrastruktur Gas untuk Capai Target Tahun 2030

Image title
20 November 2020, 14:18
cadangan gas, infrastruktur gas, target produksi gas, iatmi
ANTARA FOTO/Aji Styawan
Ilustrasi. Pemerintah perlu menggenjot pembangunan infrastruktur gas untuk mencapai target produksi 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030.

Target produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030 akan sulit tercapai tanpa infrastruktur yang memadai. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia atau IATMI mendorong pemerintah mengeluarkan terobosan untuk menangani hal tersebut.

Sekretaris Jenderal IATMI Hadi Ismoyo mengatakan tantangan mengembangkan gas bumi saat ini bukan lagi persoalan cadangan. Indonesia memiliki sumber gas yang melimpah.

Advertisement

Tantangannya justru berkaitan dengan pasar. Pengembangannya dapat berjalan dengan baik, asalkan pembangunan infrastrukturnya digenjot secara merata.

Lalu, pemerintah juga perlu memperbanyak pedagang atau trader gas domestik untuk memasarkannya. “Nah, ini pekerjaan rumahnya. Bagaimana kita bisa ngomongin pengiriman gas dari Lapangan Tangguh dan Bontang ke Jawa, tapi pipanya tidak ada,” ujar Hadi dalam diskusi virtual, Jumat (20/11).

Ia pun menyorot sikap pemerintah yang kurang adil dalam memperlakukan infrastruktur gas. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diberi keleluasan membangun jalan tol dengan masif. Namun, hal serupa tidak terjadi untuk distribusi gas.

Padahal, infrastruktur bahan bakar itu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi secara merata. Pemerintah selama ini terlena dengan bahan bakar minyak atau BBM sehingga lupa dengan potensi sektor gas. “Tugas kita semua dan pemerintah membuat pasar agar hulu (gas) juga tumbuh," ujarnya.

Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolin Wajong berpendapat target 12 miliar standar kaki kubik per hari yang dipatok pemerintah tidak berdasarkan kondisi permintaan saat ini. Seharusnya, pemerintah membangun infrastrukturnya terlebih dulu.

Kurangnya akses distribusi itu kerap menjadi persoalan dan kontraktor menjadi sulit mengembangkan lapangan gas. "Investor siap bantu asalkan persyaratan tadi terpenuhi, yaitu keekonomian dan infrastruktur. Kalau semua dipenuhi, tidak perlu teriak-teriak, semua bergerak sendiri," ujar Marjolin.

Blok East Natuna Mangkrak, RI Krisis Gas

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyebut cadangan gas Indonesia terus berkurang. Jumlahnya saat ini hanya 43,6 triliun kaki kubik (TCF).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement