Kapasitas Smelter Berkurang, Freeport Sebut Biayanya Lebih Efisien

Image title
25 November 2020, 13:24
freeport, smelter, tembaga, tambang, smelting
www.npr.org
Ilustrasi. Kapasitas smelter baru Freeport berkurang, dari semula 2 juta ton menjadi 1,7 juta ton per tahun.

Pemerintah dan PT Freeport Indonesia bersepakat soal pembangunan fasilitas pemurnian atau smelter di Gresik, Jawa Timur. Kapasitasnya yang semula 2 juta ton, kini berkurang menjadi 1,7 juta ton per tahun.

Sisa 300 ribu ton akan terpenuhi dari kapasitas smelter dari PT Smelting. Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan pemberian relaksasi ini sangat membantu perusahaan. Biaya untuk pembangunannya akan lebih efektif dan efisien. “Walaupun kami selalu menekankan, membangun smelter baru bukanlah proyek yang menguntungkan,” katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (25/11).

Advertisement

Freeport tetap berkomitmen membangun pabrik pemurnian tersebut. Hanya, perusahaan sedang berupaya agar penundaan operasionalnya dapat dikabulkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Kami sedang proses pilling test di lapangan,” ujar Riza.

Direktur Center for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso berpendapat semua yang ditawarkan pemerintah tak ada yang salah. Asalkan, hasil tambang Freeport dapat diolah dalam negeri. "Itu solusi terbaik, saya kira lebih tepat," kata dia.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, yang terpenting bagi pemerintah adalah pengolahan konsentrat tembaga harus di dalam negeri. Karena itu, ia tetap mendorong pembangunan smelter Freeport tetap terealisasi.

Ia tak mempersoalkan kapasitas yang turun menjadi 1,7 juta ton karena sisanya akan terpenuhi dari ekspansi di PT Smelting. "Kami berpendapat smelter di Gresik ini tetap harus dibangun," ujarnya pada Senin lalu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement