Pupuk Indonesia akan Bangun Pabrik Petrokimia di Maluku & Papua Barat

Image title
3 Desember 2020, 20:13
pupuk indonesia, pabrik petrokimia, kepulauan yamdena, teluk bintuni, papua, maluku, blok masela, bp tangguh, blok kasuri, blok andaman III
ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi. Suasana kawasan kilang migas yang terintegrasi dengan pabrik petrokimia.

Potensi dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia diproyeksi bakal meningkat. Hal ini seiring dengan beberapa lapangan jumbo yang akan mulai beroperasi dalam beberapa tahun mendatang.

Dengan kondisi itu, PT Pupuk Indonesia berencana menggenjot pembangunan pabrik petrokimia untuk memanfaatkan potensi gasl alam tersebut. Perusahaan berencana membangunnya di Kepualaun Yamdena, Maluku, dan Teluk Bintuni, Papua Barat.

Advertisement

Direktur Utama Pupuk Indonesia Ahmad Bakir Pasaman mengatakan pabrik petrokimia di Kepulauan Yamdena nantinya akan memproduksi amoniak sebesar 250 ton per hari dan methanol sebesar 1 ribu ton per hari. 

Pembangunan pabrik di pulau tersebut merupakan tindak lanjut kerja sama dengan Inpex untuk pengembangan Blok Masela. "Kami sudah tandatangan nota kesepahaman dengan Inpex untuk gas sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD),” kata dia dalam International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Kamis (03/12).

Untuk pembangunan pabrik di Teluk Bintuni, perusahaan  tengah berdiskusi dengan BP Tangguh terkait alokasi gas. Diskusi juga Pupuk Indonesia lakukan dengan Genting Oil, operator Blok Kasuri di Papua Barat soal harga gas.  

Di kawasan ini, kapasitas pabrik amoniak mencapai 2 ribu ton, pabrik urea 2.500 ton, dan pabrik methanol 3 ribu ton per hari. Investasinya, menurut Ahmad akan sangat besar. 

Sebagai informasi, kawasan industri petrokimia di Teluk Bintuni telah masuk dalam daftar proyek strategis nasional alias PSN. Arenya memiliki potensi sumber daya alam yang mampu mendukung pengembangan berbagai industri.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement