Freeport Tunggu Keputusan Pemerintah Soal Lokasi Pembangunan Smelter

Image title
4 Desember 2020, 16:01
freeport, smelter, pertambangan, minerba, weda bay, gresik, jiipe
Arief Kamaludin | Katadata
PT Freeport Indonesia menunggu keputusan pemerintah terkait lokasi pembangunan smelter tembaga.

Pembangunan pabrik pemurnian atau smelter tembaga PT Freeport Indonesia saat ini memiliki dua opsi lokasi. Awalnya berada di Gresik, Jawa Timur. Namun, kini pemerintah juga membuka peluang membangunnya di Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.

Di Weda Bay, perusahaan bakal menggandeng Tsingshan Steel asal Tiongkok dengan nilai investasi mencapai US$ 1,8 miliar atau sekitar Rp 25,5 triliun. “Kami tetap berkomitmen membangun smelter tapi keputusannya tetap di tangan pemerintah,” ujar Juru bicara Freeport Indonesia Riza Pratama kepada Katadata.co.id, Jumat (4/12). 

Advertisement

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, pada 2 Desember lalu pekerjaan tiang pancang untuk pembangunan smelter di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, telah berlangsung. Acara pemasangannya dihadiri oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaluddin.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Riza mengatakan pekerjaan tersebut hanya berupa uji coba. "Baru melakukan tes, belum memasang tiang pancang," ujarnya.

Rencana pembangunan smelter di Weda Bay telah mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam wawancaranya dengan Asia Times, Luhut mengatakan kesepakatannya akan ditandatangani sebelum Maret 2021.

Freeport Tingkatkan Produksi PT Smelting

Sebagaimana diketahui, tarik ulur soal pembangunan smelter Freeport terus berlangsung. Sinyal perusahaan tidak ingin membangunnya sudah terlihat pada Oktober lalu. Ketika itu, Chief Executive Officer Freeport McMoran Richard Adkerson mengatakan proyek itu tidak ekonomis dan memakan biaya besar.

Sebagai gantinya, ia menawarkan alternatif lain. “Ketimbang membangun smelter baru, lebih baik memperluas kapasitas smelter existing dan menambah pabrik logam mulia,” katanya dalam telepon konferensi, dikutip dari situs Nasdaq.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement