Fitch Prediksi Harga Minyak Brent Hanya US$ 45 per Barel Tahun Depan

Sorta Tobing
7 Desember 2020, 12:38
harga minyak, vaksin virus corona, sinovac, pfizer, covid-19
KATADATA
Fitch Ratings memperkirakan harga minyak mentah acuan dunia, Brent, di angka US$ 45 per barel pada tahun depan.

Harga minyak jenis Brent diprediksi hanya sekitar US$ 45 per barel pada 2021. Kabar baik perkembangan vaksin virus corona, menurut lembaga pemeringkat Fitch Ratings, tidak mampu mendongkrak harga minyak mentah acuan dunia tersebut.

Bahkan prediksi itu lebih rendah dari survei 36 analis dalam jajak pendapat Refinitiv Eikon. Perkiraan paling umum, berdasarkan survei ini, Brent bisa di angka US$ 49,35 hingga US$ 50 per barel pada tahun depan.

Advertisement

Direktur Senior Fitch Ratings Dmitry Marinchenko mengatakan perusahaan membuat perkiraan yang lebih berhati-hati. “Ini mengasumsikan permintaan akan tetap lemah. Kemajuan vaksinasi massal mungkin tidak akan terlalu cepat,” katanya kepada CNBC, Jumat (4/12). 

Harga minyak pada bulan lalu sempat melonjak tinggi usai perusahaan farmasi Pfizer-BioNTech dan Moderna mengumumkan tingkat efektivitas lebih dari 90%. Namun, Marichenko mengatakan vaksin mungkin tidak berdampak signfikan pada permintaan minyak hingga paruh kedua 2021. 

Negara utama pengekspor minyak beserta Rusia dan sekutunya alias OPEC+ pada pekan lalu telah sepakat meningkatkan produksi hanya 500 ribu barel per hari pada Januari. Angka peningkatan produksinya lebih rendah dari kesepakatan awal, yaitu 2 juta barel per hari.  Mereka pun memprediksi permintaan dan konsumsi minyak tahun depan masih melemah. 

Pengurangan produksi pada 2021 akan mencapai 7,2 juta barel per hari. “OPEC sedang mencoba mengelola pasokan dan menghindari surplus atau defisit di pasar komoditas,” ucapnya. 

Melansir dari data Bloomberg hari ini pukul 12.03 WIB, Brent turun 0,49% menjadi US$ 49,01 per barel. Lalu, harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate alias WTI turun 0,52% menjadi US$ 46,02 per barel. 

Pfizer Ajukan Izin Vaksin di India 

Pekan ini, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech untuk penggunaan darurat. Kelompok yang akan mendapatkannya adalah para petugas medis. Namun, para dokter di sana memperingatkan akan butuh waktu berbulan-bulan sebelum vaksin tersedia secara luas. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement