Terimbas Pandemi, Penjualan Listrik PLN Jakarta hingga November Minus

Image title
22 Desember 2020, 14:37
pln, konsumsi listrik, penjualan listrik, pln disjaya, covid-19, pandemi corona
Arief Kamaludin|KATADATA
Penjualan listrik PLN Disjaya tahun ini terimbas pandemi Covid-19. Realisasinya sampai November minus 4,58%.

Penjualan listrik PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) turun akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini dipicu kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.

General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan menyampaikan penjualan listrik  hingga November 2020 minus 4,58%. Padahal, perusahaan awalnya menargetkan pertumbuhan listrik di tahun ini tumbuh sekitar 4%. "Realiasasinya jauh panggang dari api. Apa yang kami inginkan malah sekarang minus," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (22/12).

Pada April 2020, ketika pandemi corona mulai melanda Indonesia, PLN Disjaya merancang business continuity planning (BCP). Rencana tersebut memproyeksikan tiga skenario pertumbuhan. Untuk skenario optimistis minus 10%, moderat minus 15%, dan pesimis 18%. 

Penurunan pertumbuhan listrik dapat tertahan di minus 4%, menurut Doddy, karena stimulus dari pemerintah dan PLN pusat. PLN Disjaya juga bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan Satgas Covid-19 untuk menyediakan keandalan lsitrik lebih baik.

Penjualan listrik PLN memang mengalami tekanan di tengah pandemi virus corona. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana sebelumnya mengatakan pandemi telah menyebabkan konsumsi listrik melemah signifikan.

Kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat akibat virus corona membuat industri dan bisnis mengurangi aktifitas usahanya. Dampaknya, penjualan listrik pun menurun. "Pertumbuhan konsumsinya hanya 0,61%. Padahal, angka normalnya di 4,5%," kata dia pada Oktober lalu. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...