ESDM: Keekonomian Jadi Tantangan Besar Hilirisasi Batu Bara

Sorta Tobing
Oleh Sorta Tobing - Antara
9 Maret 2021, 13:59
batu bara, dme, dimethyl ether, kementerian esdm, pertambangan, minerba, gasifikasi, hilirisasi
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.
Ilustrasi. Kementerian ESDM menyebut keekonomian masih menjadi tantangan besar proyek hilirisasi batu bara.

Keekonomian masih menjadi tantangan besar proyek hilirisasi batu bara. Di saat yang sama Indonesia juga sedang melakukan transisi dari bahan bakar fosil ke energi bersih. 

"Aspek keekonomian adalah tugas besar yang harus kami selesaikan," Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Djamaludin dalam webinar, Selasa (9/3). 

Peningkatan nilai tambah batu bara sebenarnya sudah dibahas oleh para pakar sejak dua dekade silam. Namun, proyek ini tidak pernah terealisasi karena industri pertambangan batu bara saat itu menghadapi banyak kendala mulai dari regulasi hingga teknologi. “Kita sangat lamban dalam konteks peningkatan nilai tambah sumber daya alam,” katanya 

Padahal, cadangan batu bara Indonesia besar. Angkanya mencapai 37 miliar ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 62 tahun ke depan. 

Pemerintah, menurut Ridwan, kini bertekad agar proyek yang kerap disebut gasifikasi batu bara itu terwujud. “Pemerintah sudah tegas dalam regulasi. Badan usaha sangat komit,” ujarnya. 

Proyek gasifikasi nantinya akan mengubah batu bara menjadi dimethyl ether atau DME. Gas ini dapat dipakai sebagai bahan bakar pengganti liquefied petroleum alias elpiji, yang selama ini mayoritas produk impor.

Salah satu yang akan menggarap proyek tersebut adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals Inc. “Total proyek untuk membangun pabriknya sekitar US$ 2,1 miliar (sekitar Rp 30 triliun,” ucap Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin.

Pabrik gasifikasi batu bara itu bakal berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Untuk semester pertama tahun ini, perusahaan akan menyelesaikan masalah lahan dan izin lingkungannya. 

Targetnya, pabrik gasifikasi dapat mengolah 6 juta ton batu bara per tahun untuk menjadi 1,4 juta ton DME. Pengurangan impor elpijinya mencapai 1 juta ton per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...