Masuki Masa Sunset, Pengelolaan Batu Bara Perlu Dioptimalkan

Image title
19 Maret 2021, 18:18
batu bara, inalum, pertambangan, minerba, komoditas
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Industri batu bara telah memasuki masa sunset.

Industri batu bara telah memasuki masa sunset. Pamornya mulai pudar seiring dunia yang bertransisi dari bahan bakar fosil ke energi baru terbarukan

Kondisinya menjadi sulit bagi Indonesia. Cadangan batu bara negara ini masih besar. Pengelolaanya pun belum optimal. 

Cadangan batu bara Indonesia diperkirakan akan habis pada 2096. Perhitungan tersebut merupakan hasil simulasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan asumsi cadangan yang ada saat ini mencapai 32,38 miliar ton dan setiap tahun diproduksi sebesar 400 juta ton. 

Direktur Transformasi Bisnis PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) alias MIND ID Suryo Eko Hadianto mengatakan cadangan batu bara tersebut perlu segera dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian negara.

Untuk itu, ia mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang perlu diperbanyak karena menghasilkan energi listrik yang murah.

"Karena mau-tidak mau, suka-tidak suka, sampai hari ini PLTU berbasis batu bara masih energi listrik paling murah dibandingkan yang lain," ujarnya dalam Transformasi Bisnis Sektor Batu Bara Dalam Rangka Mendukung Transformasi Energi Indonesia, Jumat, (19/3).

Pemerintah juga perlu mendukung upaya hilirisasi komoditas tambang tersebut dengan stimulus maupun regulasi. Pembangunan transmisi listrik yang menghubungkan antarpulau pun perlu dipercepat untuk pemerataan energi.

Namun, Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Paul Butarbutar berpendapat berbeda. Di tengah upaya transisi energi, batu bara menjadi salah satu target yang diupayakan untuk tidak digunakan lagi. Hal ini mengingat emisi karbon yang dihasilkan dari pembakarannya cukup besar. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...