Sambaran Api di Kilang Balongan yang Bisa Berbuntut Panjang

Image title
29 Maret 2021, 13:51
kilang balongan terbakar, pertamina, kilang pertamina, bbm
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.
Api membumbung tinggi saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari.
  • Pertamina memperkirakan kebakaran di Kilang Balongan akan padam dalam lima sampai enam hari ke depan.
  • Stok BBM tidak terganggu karena konsumsi sedang melemah di tengah pandemi Covid-19.  
  • Pertamina memperkirakan produksi BBM-nya berkurang 400 ribu barel per hari, tapi belum ada hitungan kerugiannya. 

Kebakaran hebat disertai ledakan terjadi di Kilang Balongan milik PT Pertamina (Persero) pada Senin (29/3) pukul 00.45 WIB. Hingga saat ini upaya untuk melakukan pemadaman pun terus dilakukan. 

Sebelum kejadian, warga di sekitar kilang mencium bau menyengat dan tidak seperti biasanya. “Sekitar pukul 23.00 WIB, bau bensinnya sangat menyengat. Bahkan saya sempat beberapa kali muntah,” kata Yati, warga Blok Kesambi, Desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat, kepada Antara

Advertisement

Setelah itu, dalam hitungan jam terdengar suara ledakan sangat keras. Seketika warga langsung berhamburan melihat api yang suda membubumbung tinggi. "Suaranya sangat keras, saya tidak bisa membayangkannya lagi, yang pasti trauma," tuturnya.

Warga lainnya, bernama Lusiati, juga mencium bau yang sangat menyengat, kemudian disusul suara ledakan. Ia tidak sempat mengemasi pakaian untuk mengungsi, karena waktu itu sangat panik. ”Tidak sempat apa-apa, apalagi pada waktu kejadian saya juga sedang menunggu suami pulang," katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, ada 19 orang warga menjadi korban luka berat maupun ringan dalam musibah kebakaran tersebut. Salah satunya seorang nenek yang berusia 100 tahun.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri memastikan keamanan sekitar lokasi kebakaran kilang Pertamina Balongan. Warga yang mengungsi tidak perlu khawatir barangnya dijarah. "Kami pastikan sekitar lokasi kebakaran dijaga ketat oleh TNI dan Polri," katanya. 

Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran. Hanya saja, pada saat kejadian tersebut sedang turun hujan deras disertai petir. Pertamina telah memberhentikan seluruh operasional kilang untuk mencegah kebakaran meluas. 

Pasca kejadian tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji memastikan pasokan produk bahan bakar minyak atau BBM ke masyarakat tidak akan terganggu. Kilang Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya.

Kementerian ESDM telah menerjunkan tim ke lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan investigasi atas adanya insiden tersebut. "Kami akan melakukan koordinasi untuk mencari penyebabnya dan mencari solusi paling tepat," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (29/3).

Kebakaran Kilang Balongan
Kebakaran Kilang Balongan (Antara)

Kehilangan 400 Ribu Barel BBM per Hari

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memastikan kondisi stok nasional tidak akan terganggu dengan adanya insiden itu. Pasalnya, konsumsi nasional hingga sekarang belum pulih sepenuhnya karena pandemi Covid-19.

Sebagai gambaran, untuk bahan bakar kendaraan mesin bensin atau gasoline masih tersedia sekitar 10,5 juta barel. Kondisi ini pun dinilai cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan.

Pemakaian gasoline skala nasional berkisar di angka 62,5 ribu kilo liter per hari. Untuk solar yang masih tersedia sebesar 8,8 juta barel untuk 20 hari kedepan. 

Lalu, untuk avtur cadangannya sekitar 3,2 juta barel atau bisa untuk konsumsi 74 hari. "Jadi, tidak perlu panik karena stok sangat banyak," kata dia dalam konferensi pers secara virtual hari ini.

Atas insiden kebakaran itu, kondisi kilang tidak mengalami masalah. Peristiwanya terjadi pada tangki BBM untuk menyimpan produk di area kilang. 

Dengan begitu, Mulyono mengatakan, operasional dapat berjalan seperti biasa ketika kebakaran selesai. “Sambil menunggu pemadam. Sepertinya lima sampai enam hari,” katanya.

Pertamina memperkirakan produksinya hilang hingga 400 ribu barel per hari. Kekurangan itu akan ditutup dengan peningkatan produksi dari Kilang Cilacap hingga 300 ribu barel per hari. Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) juga akan naik produksinya hingga 500 ribu barel per hari.

Pengambilan produksi itu akan memakai kapal. “Bisa dari Tanjung Priok (Jakarta). Lalu, yang lain mengambil dari Terminal BBM Balongan,” katanya. 

Pertamina belum menghitung berapa nilai kerugian akibat kebakaran tersebut. SVP Corporate Communication & Investor Relation PT Pertamina (Persero), Agus Supriyanto mengatakan pihaknya masih fokus pada proses pemadaman. "Kami fokus penanganan dulu. Nanti kami update secara reguler," ujarnya.

ASAP PEKAT DI PERTAMINA BALONGAN
Kebakaran Kilang Balongan (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.)

Banyak Korban di Luar Pekerja

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyoroti adanya lima korban yang mengalami luka berat. Semuanya adalah masyarakat sekitar kilang. “Kenapa kok bisa? Berarti ada yang salah saat pembangunan kilangnya,” katanya.

Seharusnya, Pertamina memperhatikan jarak minimum kilang dengan keberadaan masyarakat. "Kalau pegawai jadi korban ya wajar, mereka bekerja. Lah orang lokal kok bisa? Ini yang jadi pertanyaan," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement