Profil Sugiharto, Mantan Menteri BUMN yang Wafat karena Covid-19
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiharto meninggal dunia pagi tadi, Kamis (15/7/2021). Berita duka ini muncul pada unggahan Kementerian BUMN pada akun Twitternya.
“Keluarga besar Kementerian BUMN dan BUMN berbelasungkawa atas berpulangnya Bapak Sugiharto SE, MBA, Menteri BUMN periode Oktober 2004-Mei 2007,” cuit @KemenBUMN.
Kementerian BUMN menulis, nasehat almarhum yang selalu diingat adalah tentang pentingnya profesionalisme dan integritas. Tanpa dua prinsip itu, tidak akan tercipta sebuah manajemen yang baik.
Sebelum wafat, Sugiharto sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, karena terinfeksi Covid-19. Jenazah telah dibawa ke rumah duka di Jalan Ciniru 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Berikut ini profil singkatnya.
Profil Sugiharto
Pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 29 April 1955 ini meraih sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia lalu melanjutkan pendidikan master di Belanda. Setelah itu, gelar doktor ia peroleh dari Universitas Gadjah Mada.
Pada 21 Oktober 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Saat terpilih, ia melepas jabatannya sebagai Direktur Keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk. Sebelum itu, ia juga pernah menjabat sebagai staf khusus Wakil Presiden Hamzah Haz pada periode 2002 sampai 2004.
Usai tak lagi menjadi menteri, posisinya digantikan oleh Sofyan Djalil, yang kini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Setelah itu, Sugiharto menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Jabatan ini ia emban selama lima tahun dari 2010 Sampai 2015.
Ia juga menjabat sebagai Advisor to the Board of IDB Member Countries Sovereign Investment Forum. Sugiharto juga tercatat sejumlah posisi seperti anggota Badan Perwakilan Anggota (BPA), Komisaris Utama, dan Komisaris di AJB Bumiputera 1912.
Namanya kembali muncul dalam perjalanan bisnis PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, yang sempat terjadi konflik kepengurusan. Saat itu, Sugiharto didaulat menjadi Direktur Utama Jababeka, di salah satu kubu pada 2019 silam.
Jabatan korporasi lainnya juga sempat ia pegang, seperti Komisaris Utama PT GRHA 165 Tbk, Komisaris Utama PT Wahana Mandiri Indonesia, dan Board of Advisor Islamic Development Bank (IDB).
Sebelum wafat, ia juga masih memegang beberapa jabatan. Di antaranya, Regional Advisor Air Liquide Group France, Komisaris PT Regio Aviasi Industri, serta Komisaris Utama PT Bintang Energi Lestari serta PT Adisarana Wanaartha.
Atas jasa, prestasi, dan pengabdiannya, Sugiharto telah menerima anugerah Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden RI pada 2014.
Penyumbang bahan: Alfida Febrianna (magang)