Uni Eropa Pelajari Temuan Radang Ginjal Efek Vaksin Pfizer dan Moderna

Sorta Tobing
14 Agustus 2021, 12:30
vaksin, efek samping vaksin, pfizer, moderna, uni eropa, covid-19, vaksin virus corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Guglielmo Mangiapane/HP/sa.
Seorang pria lanjut usia menerima u dosis vaksin Moderna untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) di Music Auditorium di Roma, Italia, Senin (15/2/2021).

Regulator obat Uni Eropa atau EMA sedang mempelajari efek samping suntikan vaksin virus corona merek Pfizer dan Moderna. Sebanyak tiga kondisi baru dilaporkan sejumlah kecil orang usai menerima vaksin-vaksin tersebut.

Kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI yang muncul adalah eritema multiforma, glomerulonefritis, dan sindrom nefrotik. Melansir Reuters, Kamis (12/8), gejala pertama adalah suatu bentuk reaksi alergi pada kulit. Lalu, glomerulenfritis adalah radang ginjal. Dan terakhir, merupakan gangguan ginjal yang ditandai dengan kehilangan protein urine. 

Advertisement

Pfizer merupakan pemasok terbesar vaksin Covid-19 ke Uni Eropa. EMA mencatat ada lebih dari 330 juta dosisi vaksin Pfizer yang dikembangkan BioNTech, Jerman. Lalu, lebih dari 43,5 juta dosisi vaksin Moderna telah diberikan ke wilayah ekonomi Benua Biru per 29 Juli. 

Pada bulan lalu, EMA menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dan vaksin mRNA. Teknologi ini yang dipakai oleh kedua vaksin tersebut, yaitu dengan memakai versi sintetis molekul virus SARS-CoV-2 alias Covid-19 yang disebut messenger RNA atau mRNA.

Di tengah kabar tersebut, regulator Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menekankan manfaat vaksin masih jauh lebih besar daripada risikonya. EMA tidak memberikan rincian berapa banyak kasus dengan KIPI terbaru tersebut. Namun, regulator telah meminta lebih banyak data dari perusahaan. 

EMA juga tidak merekomendasikan perubahan pada pelabelan vaksin. Regulator ini juga berencana menambahkan gangguan menstruasi sebagai kondisi yang sedang dipelajari untuk vaksin, termasuk merek AstraZeneca dan Johnson & Johnson.

Pfizer mengatakan sedang menangani kejadian buruk yang berpotensi terkait dengan vaksin buatannya. “Kami memantau dengan cermat semua peristiwa semacam itu dan mengumpulkan informasi yang relevan untuk dibagikan dengan otoritas pengatur global,” kata pernyataan perusahaan, dikutip dari Fiercepharma.com, pada Rabu lalu. 

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement