Cek Fakta: Bahayakah Pemindaian MRI usai Menerima Vaksin Covid-19?

Sorta Tobing
29 Oktober 2021, 10:00
vaksin Covid-19, vaksin virus corona, gerakan 3m, cek fakta, cek fakta vaksin
AstraZeneca
Ilustrasi vaksin Covid-19
GNI: Keliru
 

Sebuah unggahan di media sosial Facebook menampilkan tangkapan layar cuitan Twitter akun @DRAFZALNIAZ2. Di dalamnya tertulis soal klaim pemindaian atau scan magnetic resonance imaging (MRI) harus dihindari setelah menerima vaksin Covid-19.

Narasi yang tercantum adalah:

I am warning vaxxed individuals to avoid MRI scans, especially for the 1st few weeks, as some people have been severely affected by the electromagnetism it produces. The most severe cases have resulted in the death of patiens.

Dalam bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai berikut:

Saya memperingatkan individu yang telah menerima vaksin untuk menghindari pemindaian MRI, terutama bagi yang baru menerimanya dalam beberapa minggu, karena beberapa orang telah sangat terpengaruh oleh gelombang elektromagnetis yang dihasilkan. Kasus yang paling parah mengakibatkan kematian pada pasien. 

Vaksinasi Covid-19 Bagi Pencari Suaka
Vaksinasi Covid-19. (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Penelusuran Fakta

Melansir dari AFP, para ahli percaya pemindaian MRI aman setelah vaksinasi. “Sama sekali tidak ada data yang menunjukkan pemindaian itu harus dihindari setelah vaksin Covid-19 apapun,” kata ahli saraf dan profesor dari Universitas British Columbia, Kanada, Lara Boyd. 

Profesor biofisika medis dari Universitas Toronto Jean Chen pun berpendapat serupa. Vaksinasi bukanlah alasan untuk melewatkan MRI. Pemindaian ini sangat bermanfaat untuk mendiagnosis pasien dan penelitian. 

MRI memancarkan gelombang radio medan magnet untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh. “Tidak ada vaksin Covid-19 yang dapat mempengaruhi proses ini karena vaksin tidak mengandung bahan magnetik,” ujar Chen. Dalam vaksin Covid-19 tidak ada material mekanik, elektrik, dan magnetis. 

Dalam beberapa pesan berantai yang tersebar di media sosial kerap muncul material graphen oxide yang dipercaya ada di dalam vaksin. Bahan baku inilah, yang diklaim pada kabar hoaks tersebut, membuat MRI tidak aman. Padahal, AFP menuliskan, vaksin Covid-19 tidak mengandung material tersebut. 

Halaman:

Konten cek fakta ini kerja sama Katadata dengan Google News Initiative untuk memerangi hoaks dan misinformasi vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.

google news initiative x katadata

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...