Studi: Pekerja Bahagia Bekerja Jarak Jauh Tapi Kurang Dipercaya Atasan

Sorta Tobing
20 Mei 2022, 07:00
Ilustrasi bekerja jarak jauh.
Cisco
Ilustrasi bekerja jarak jauh.

Bekerja jarak jauh, yang tidak perlu selalu berada di kantor, membuat karyawan lebih bahagia. Namun, kurangnya kepercayaan atasan kepada bawahan menjadi tantangan dalam metode bekerja tersebut.

Presiden Cisco kawasan ASEAN Tay Bee Kheng mengatakan perlu waktu lebih lama bagi banyak perusahaan untuk beradaptasi dengan sistem kerja itu. “Bekerja hybrid adalah the new normal. Kita perlu melakukan upaya untuk berubah,” katanya di Kantor Cisco, Singapura, Rabu (18/6). 

Bekerja hybrid adalah kombinasi melakukan pekerjaan di kantor (work from office), rumah (work from home), atau di mana saja (work from anywhere). Sistem ini menjadi tren global karena kemunculan pandemi Covid-19 yang memaksa banyak orang membatasi geraknya. 

Dalam studi Cisco yang berjudul “Employees Are Ready for Hybrid Work, Are You?” sebanyak 84% pekerja di Indonesia menginginkan kombinasi bekerja di luar dan dalam kantor. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata kawasan Asia Tenggara yang sebesar 72%.

Dengan fleksibilitas tempat kerja, 85% karyawan merasa lebih bahagia. Bahkan, satu dari dua pekerja percaya hasil kerjanya menjadi lebih baik dan produktif. 

Bekerja hybrid membuat mereka lebih sejahtera, secara finansial dan fisik. Mereka dapat menghemat biaya perjalanan ke kantor, makan, dan hiburan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...