Kunjungi ESDM, ENI Bahas Kerja Sama Pertamina hingga Dekarbonisasi

Mela Syaharani
2 Februari 2024, 15:08
ESDM, Pertamina, ENI
Arief Kamaludin (Katadata)
Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Perusahaan migas asal Italia, ENI, melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini,  Jumat (2/2). Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kunjungan ini salah satunya membahas kerja sama dengan Pertamina.

“Tadi Bos ENI datang, kami sudah rangkumkan kerja sama dengan Pertamina dan dia sangat welcome,” kata Arifin saat ditemui di kantornya, Jakarta.

Perusahaan tersebut juga membahas potensi pengembangan sumber energi terbarukan. “Dia berminat mengembangkan bioenergi karena Indonesia memiliki banyak sumbernya,” ujarnya.

Selain ENI, delegasi Mubadala Energy, dari Uni Emirat Arab, juga mengunjungi Kementerian ESDM. Kedua belah pihak berdiskusi mengenai kelanjutan Blok Andaman Selatan.

Kerja Sama Program Dekarbonisasi

Kedatangan ENI ke Kementerian ESDM juga untuk melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dan Chief Operating Officer (COO) Natural Resources ENI Guido Brusco. Acara ini berlangsung di Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM, Jakarta, siang tadi.

Arifin menyebut  penandatanganan antara Kementerian ESDM dan ENI merupakan tindak lanjut lawatan Kementerian ESDM ke kantor ENI di Italia pada 21 hingga 24 Januari lalu.

Dalam kesepakatan itu, ENI nantinya akan membantu program dekarbonasi Indonesia. Langkah ini sejalan dengan target net zero emission pada 2060 yang dipatok pemerintah. 

MoU tersebut berisikan intensi antara Kementerian ESDM dengan ENI terkait pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels (bahan bakar organik), carbon offset berbasis alam dan teknologi, serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi. Termasuk program penyimpanan penangkapan karbon dan pemanfaatannya (CCS/CCUS).

Sebagai informasi, ENI memegang hak partisipasi pada 13 kontrak bagi hasil (PSC) Indonesia. Produksi gas buminya dari proyek-proyek tersebut mencapai 705,6 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...