Mengenal Bitcoin, Mata Uang Kripto yang Dipakai Peretas di Twitter

Sorta Tobing
17 Juli 2020, 14:58
apa itu bitcoin, hacker, twitter diretas, obama, bill gates
PXHERE.com
Pembobol akun Twitter sejumlah pesohor, seperti Bill Gates dan Barack Obama, berhasil menyebarkan cuitan yang berisi upaya penipuan dalam bentuk Bitcoin.

Sejumlah akun Twitter milik pesohor dunia diretas. Pembobol berhasil masuk dan menyebarkan cuitan yang berisi upaya penipuan dalam bentuk Bitcoin.

“Saya berjanji akan menggandakan semua pembayaran ke alamat (akun) Bitcoin saya dalam 30 menit. Anda mengirimkan US$ 1.000, maka saya kirimkan US$ 2.000,” tulis peretas pada akun Bill Gates, Rabu (15/7). Cuitan serupa juga ditemukan pada akun Barrack Obama, Kanye West, Kim Kardashian West, Warren Buffet, Jeff Bezos, dan Michael Bloomberg.

Twitter langsung mengklarifikasi cuitan aneh dari akun-akun tersebut sebagai upaya penipuan lewat modus rekayasa sosial (social engineering). Layanan jejaring sosial asal Amerika Serikat itu lalu mengunci akun-akun terkait sambil menyelidik kasusnya.

(Baca: Akun Obama, Bill Gates hingga Kim Kardashian Dijual di Forum Peretas)

CNN melaporkan, Twitter melakukan upaya lanjutan dengan menonaktifkan kemampuan akun para pesohor itu. Selain itu, akun-akun yang telah mendapat verifikasi pun dinonaktifkan.

Peneliti Bitcoin, Tim Cotton, mengatakan peretas berhasil mendapat lebih dari US$ 100 ribu atau Rp 1,45 miliar dari aksi penipuannya. Jumlah tersebut berasal dari ratusan transaksi yang masuk ke dompet atau wallet Bitcoin yang tersebar di Twitter.

Harga mata uang digital alias cryptocurrency tersebut, melansir dari Bloomberg, turun 1,9% kemarin ke level US$ 9.037 per koin. Pergerakan Bitcoin dalam sebulan terakhir berada di level kritis US$ 9.000 setelah gagal menembus US$ 10 ribu pada Juni lalu.

(Baca: Akun Bill Gates dan Obama Diretas, Pengguna Twitter RI Perlu Waspada)

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin. (Flickr.com)

Apa Itu Bitcoin?

Sampai sekarang tak jelas benar siapa penemu Bitcoin. Investopedia menyebut nama samaran atau pseudonim Satoshi Nakamoto sebagai pencipta mata uang kripto itu pada 2009.  

Bitcoin tercatat sebagai jaringan pembayaran peer-to-peer desentralisasi pertama yang dikontrol sepenuhnya oleh pengguna. Tak ada otoritas sentral maupun perantara. Pengelolaan mata uang ini tidak di tangan bank sentral, melainkan akun-akun yang dirahasiakan identitasnya.

Di masa pandemi Covid-19, berdasarkan data blockchain.com, terjadi peningkatan dompet cryptocurrency. Jumlahnya pada Mei lalu 50 juta atau naik 10 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Harga Bitcoin pun sempat menyentuh US$ 10 ribu per koin pada pertengahan Mei 2020.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...