Dana Rp 4,5 Miliar Milik 400 Investor Raib, Ini Profil Tanijoy

Sorta Tobing
27 Juli 2021, 12:46
tanijoy, startup, fintech, investasi bodong
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Ilustrasi. Tanijoy, platfom untuk mendanai kegiatan usaha tani, diduga menggelapkan dana para investornya.

Dana milik investor Tanijoy diduga raib sebanyak Rp 4,5 miliar. Para penanam modal menuntut kejelasan platform peer to peer lending (P2P) besutan PT Tanijoy Agriteknologi Nusantara tersebut dan mulai membanjiri media sosial.

Salah satu investor bernama Akbar Prasetya bercuit dalam akun Twitter-nya, @akbarprasetioo, Sabtu (24/7). “Saya memutuskan untuk investasi pada proyek kentang granola tele IV dengan total 6 slot, Rp 12,4 juta pada Juli 2020 dan seharusnya cair di Maret 2021, tapi @tanijoy_id malah menghilang,” tulisnya.

Advertisement

Dia mengungkapkan kecurigaan semakin jelas ketika melihat banyak keluhan serupa dari para investor Tanijoy di berbagai media sosial. Para investor yang bernasib sama melaporkan tidak mendapat kejelasan tentang kelanjutan dana investasinya.

Ketua I Himpunan Lender Tanijoy Fadhilah Pijar Ash Shiddiq mengatakan, sebanyak 420 lender yang juga anggota himpunan mengaku kesulitan untuk menarik dananya kembali atau withdraw. Estimasinya, sekitar Rp 4,5 miliar dana lender belum bisa ditarik dari platform Tanijoy. “Nilai investasinya beragam, mulai dari Rp 1,3 juta hingga yang terbesar Rp 140 juta dari total 108 proyek yang sudah diluncurkan Tanijoy,” katanya kemarin.

Ada sejumlah masalah yang tengah dihadapi lender Tanijoy saat ini. Pertamamanajemen belum memberikan update selama beberapa bulan terkait perkembangan proyek yang belum selesai. Kedua, untuk proyek yang sudah selesai, investor atau lender tidak bisa menarik dananya dari platform Tanijoy ke rekening pribadi mereka.

Bahkan, lender yang menempatkan fresh money di platform Tanijoy juga kesulitan melakukan penarikan dana ke rekening pribadinya. Sementara itu, manajemen baru mengakui masalah proses withdraw lender pada September 2020.

Saat dikonfirmasi terkait besaran dana investor yang tertahan di platform, CEO Tanijoy M Nanda Putra masih enggan mengonfirmasi lebih lanjut. “Ada beberapa hal yang perlu kami klarifikasi, akan kami sampaikan melalui release,” ujarnya kepada Katadata.co.id.

Dari berkas yang diperoleh Katadata.co.id, Tanijoy menjelaskan pada Januari 2021 tengah melakukan restrukturisasi. Selama ini Tanijoy hanya mengandalkan pemasukan platform fee sekitar 3% dari nilai proyek yang terkumpul. Sedangkan dalam setengah tahun terakhir startup fintech tersebut mengaku tidak membuka proyek baru.

“Tanijoy tidak memiliki pemasukan sama sekali. Kondisi ini menyebabkan Tanijoy mengalami kesulitan keuangan,” menurut keterangan tersebut.

Berdasarkan notula mediasi yang dilakukan Tanijoy dengan lender pada 7 Mei 2021, disampaikan ada 126 proyek yang selesai. Dari semuanya, terdapat 30 proyek atau 35,3% belum menyelesaikan kewajibannya atau melakukan pelunasan.

Hingga proyek terakhir dibuka, terdapat 756 petani yang bekerja sama dengan Tanijoy. Total dana terhimpun hingga Mei 2020 mencapai Rp 19,3 miliar. Dari total tersebut, sebanyak Rp 14,76 miliar telah berhasil diselesaikan. Sisa Rp 5,64 miliar masih menjadi outstanding, dan Rp 3,92 miliar menjadi withdraw yang terhambat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement