IMF: Kebijakan Ekonomi Makro Dapat Atasi Perubahan iklim

Sorta Tobing
14 Oktober 2020, 12:10
imf, pbb, perubahan iklim, emisi karbon
Ulet Ifansasti / Greenpeace
Ilustrasi. Dana Moneter Internasional atau IMF menyebut perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi global.

Perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi global. Dana Moneter Internasional atau IMF mendesak para penghasil emisi karbon terbesar di dunia untuk menyetujui harga dasar karbon.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgiva mengatakan di tengah krisis karena pandemi Covid-19, negara-negara di dunia harus bergerak cepat mencegah perubahan iklim. “Ini adalah ancaman besar bagi pertumbuhan dan kemakmuran. Kebijakan ekonomi makro sangat penting untuk memerangi pemanasan global,” katanya, dilansir dari Reuters, Selasa (13/10).

Penetapan harga karbon dapat menjadi strategi mencapai tujuan itu. Ia mendesak para penghasil emisi teratas untuk segera mengadopsi harga tersebut sehingga dapat membuka jalan bagi konsesus global. “Termasuk untuk melindungi orang-orang dan sektor yang rentan” ucap Georgiva.

Tiongkok dan Amerika Serikat saat ini menjadi penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia. Keduanya menyumbang 43% emisi karbon global. Namun, dua negara ini tidak termasuk dalam koalisi 52 menteri keuangan yang bekerja sama memerangi perubahan iklim melalui kebijakan ekonominya.

Penelitian IMF menunjukkan kebijakan ekonomi yang tepat dapat mewujudkan dunia bebas emisi karbon di 2050. Dengan stimulus fiskal dari berbagai negara, kebutuhan dana untuk investasi hijau ini diperkirakan mencapai US$ 12 triliun.

Dalam laporannya pekan lalu, IMF menuliskan, pengenaan pajak karbon dapat membuat bahan bakar fosil menjadi lebih mahal. Kondisi ini akan membuat konsumen beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Sebaliknya, untuk membuat energi hijau lebih murah dan berlimpah, maka perlu kebijakan subsidi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...