Pengembangan Energi Baru Terbarukan, Nuklir Jadi Opsi Terakhir

Image title
15 Oktober 2020, 14:31
nuklir, pltn, energi baru terbarukan, kementerian esdm
Instagram @badan_tenaga_nuklir_nasional
Ilustrasi. Pemerintah belum sepenuhnya memberikan lampu hijau kepada pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN di Tanah Air.

Pemerintah belum sepenuhnya memberikan lampu hijau kepada pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN di Tanah Air. Padahal, aturan pemanfaatan energinya telah masuk dalam draf rancangan undang-undang energi baru terbarukan atau RUU EBT yang sedang dibahas di DPR. Investor asing pun sudah menawarkan diri untuk membangun pembangkit listrik tersebut.

Pro-kontra soal nuklir menjadi pemicu maju-mundurnya langkah pemerintah. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menyampaikan berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) masih ada masyarakat yang menolak pembangunan PLTN.

Advertisement

Sekitar 70% masyarakat setuju atas pembangunan PLTN, terutama di Pulau Bangka dan Kalimantan Barat. "Meskipun sudah 70%, tapi harus tetap perhatikan yang 30%," ujar Rida dalam Webinar, Kamis (15/10).

Di sektor kesehatan, pertanian, dan perkebunan sebenarnya teknologi nuklir sudah lama dipakai. Namun, pemikiran masyarakat mengenai nuklir masih berkolerasi dengan bom atom yang terjadi di Hiroshima, Jepang pada 1945. "Kalau untuk pembangkit listrik, orang masih cenderung mengasosiasikannya sebagai bom. Itu yang membuat sebagian masyarakat masih resisten dan menolak," kata dia.

Pemerintah tak melarang adanya PLTN di Indonesia tapi sumber daya energi terbarukan lainnya cukup melimpah, seperti panas bumi dan matahari. "Ada pemikiran kalau nuklir masuk, anugerah yang banyak itu tidak termanfaatkan maksimal," ujarnya.

Sementara dari segi teknologi dan daur ulang limbahnya, PLTN masih bergantung dari luar negeri. Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah melihat nuklir bukan prioritas utama pengembangan energi baru terbarukan. Bahan bakar tersebut merupakan pilihan terakhir.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement