Kongsi Besar BUMN Kakap Merambah Pasar Baterai Global

Image title
16 Oktober 2020, 18:03
Indonesia Battery Holding, MIND ID, Antam, PLN, Pertamina, pabrik baterai
123RF.com/Hannu Viitanen
Ilustrasi baterai. MIND ID, Pertamina, dan PLN akan membentuk Indonesia Battery Holding

Hilirisasi nikel menjadi primadona baru bisnis tambang saat ini. Pemerintah tampak serius menggenjot investasi ke sektor tersebut. Investor global, terutama Tiongkok, berbondong-bondong menanamkam modalnya ke sini. Dari dalam negeri, perusahaan pelat merah pun menggarapnya.

Yang teranyar adalah rencana PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) untuk membangun pabrik baterai listrik. Komponen utama pembuatan baterai ini salah satunya adalah nikel.

Advertisement

Pembentukan holding konsorsium badan usaha miliki negara (BUMN) itu tinggal selangkah lagi. Ada juga dua perusahaan asing yang telah menyatakan minatnya bergabung dalam bisnis ini, yaitu Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) asal Tiongkok dan LG Chem Ltd asal Korea. Keduanya termasuk produsen baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia.

Pertamina menyebut rencana ini sejalan dengan langkah perusahaan sebagai penyedia energi. Selain itu, BUMN migas tersebut ingin menangkap peluang potensi lonjakan baterai mobil listrik atau EVB global.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina akan masuk ke dalam bagian holding dan perusahaan patungan bisnis tersebut. Fokusnya adalah pengembangan pabarik manufaktur dan mengintegrasikan komponen sel di dalam baterai. Termasuk di dalamnya proses perakitan dan daur ulang (recycle) baterai.

Namun, perusahaan belum dapat membeberkan nilai investasi yang dipersiapkan. “Hal ini masih dalam diskusi internal,” katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (16/10).

Executive Vice President Communication and CSR PLN Agung Murdifi menyebut Indonesia Battery Holding masih dalam tahap pembahasan untuk menemukan bentuk yang pas. MIND ID akan membuat bahan dasarnya.

Pertamina memimpin di battery cell dan battery pack. “Kami partisipasinya minoritas di sini,” ujarnya. Lalu, PLN akan menjadi leader dalam pengembangan sistem penyimpanan energi, stasiun pengisian bahan bakar kendaraan listrik, dan kualitas energi.

Direktur Utama Inalum atau MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan nilai investasi bisnis hilir ini mencapai US$ 12 miliar (sekitar Rp 176 triliun). “Porsinya kalau bisa sama rata. Di hulu bisa Antam lebih banyak, tapi hilir Pertamina dan PLN lebih besar,” katanya.

Ada tiga lokasi yang menjadi opsi untuk proyek ini, yaitu Halmahera (Maluku Utara), Konawe Utara (Sulawesi Tenggara), dan Pulau Gag (Papua Barat). Perusahaan pun belum menentukan finalnya soal ini.

Dalam waktu satu atau dua bulan ke depan proses pembentukan holding pabrik baterai akan rampung. MIND ID telah menunjuk anak usahanya, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, untuk mengurus bisnis hulunya, yaitu penambangan nikel.

PLN Electric Vehicle Charging Station Introduction
PLN Electric Vehicle Charging Station Introduction (Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA)

Rencana Pabrik Kerek Harga Saham Antam

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan pihaknya mendukung program pemerintah dalam rencana pengembangan baterai nasional. Hal ini sejalan pula dengan strategi perusahaan untuk memberi nilai tambah komoditas nikel.

Antam berencana mengambil peran dalam penambangan serta pengolahan bijih nikel berkadar rendah menjadi nikel sulfat. Perusahaan bersama MIND ID sedang melakukan kajian komprehensif dan diskusi dengan calon-calon mitra strategis. "Peluang-peluang pengembangan portofolio komoditas mineral tetap menjadi prioritas kami, baik secara organik maupun anorganik," kata dia.

Rencana pengembangan baterai nasional ini bersifat strategis dan permintaanya akan terus meningkat. Antam akan memperkuat portofolio komoditas nikelnya dan ekspansi pengolahan mineral ke hilir. Sinergi antar anak usaha MIND ID harapannya akan mendukung hilirisasi tersebut.

Sejak rencana pembangunan baterai mencuat pada Selasa lalu, harga saham Antam langsung meroket signifikan. Mengutip dari Bloomberg, harga saham Antam ditutup di level Rp 765 per saham pada perdagangan 13 Oktober 2020.

Keesokan harinya, pada 14 Oktober 2020 harga sahamnya langsung meroket hingga tembus Rp 955 per saham atau melonjak 24% dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Angka ini merupakan level tertinggi saham Antam sepanjang 2020.

Namun, sahamnya sempat melemah 2% pada perdagangan kemarin menjadi Rp935 per saham. Namun, harga saham Antam pun kembali bergerak di zona hijau hari ini. Tercatat, harga saham Antam ditutup di level Rp 945 per saham pada perdagangan sesi pertama hari ini. Angkanya menguat 1,07% dari penutupan sebelumnya.

Peleburan Nikel
Ilustrasi peleburan nikel. (PT Antam Tbk)

Opsi Amankan Pasokan Lithium

Saat ini Indonesia merupakan produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar dunia. Namun, hal ini tak membuat bisnis baterai dapat melenggang mulus. Ada satu bahan bakunya tidak ada di sini, yaitu lithium.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement