KLHK Dorong Peran Produsen Dalam Pengurangan Sampah Kemasan

Image title
20 Oktober 2020, 18:50
sampah, plastik, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, garnier, l'oreal
ANTARA FOTO/Suwandy/foc.
Ilustrasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mendorong peran produsen dalam pengurangan sampah kemasan.

Sampah menjadi persoalan serius di Indonesia. Sejumlah aturan dan regulasi belum mampu menyelesaikannya. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati menyebut tak hanya peran pemerintah dan masyarakat saja, produsen pun harus bertanggung jawab dalam pengurangan sampah kemasan.

Tanggung jawab pelaku usaha termasuk mendistribusikan dan menjual barang dengan kemasan serta pengelolaan sampahnya menjadi sangat penting. Apalagi, pelaksanaan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen telah tertulis dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019.

Advertisement

Aturan itu memberikan memberikan waktu sepuluh tahun bagi produsen untuk memenuhi kewajibannya. Termasuk di dalamnya, pelaksanaan pengurangan sampah yang berasal dari produk atau kemasan produk yang perusahaan hasilkan melalui daur ulang atau pemanfaatan kembali.

"Jadi kemasan-kemasan yang dihasilkan wadahnya itu hendaknya bukan yang sekali pakai tapi bisa di-recyle (daur ulang)," kata Rosa dalam Webinar Katadata.co.id berjudul eRecycle: Technology for Waste Management, Direct to Your Home, Selasa (20/10).

Kementerian berharap dengan terbitnya beleid tersebut memicu produsen melakukan inovasi pengurangan sampah. Pemerintah tidak bermaksud menjadikannya hambatan berusaha.

Garnier sebagai salah satu produsen ternama produk-produk kecantikan dan perawatan wajah mendukung agenda tersebut. Salah satu komitmennya adalah mengurangi polusi plastik kemasan, seperti plastik, botol, bungkus sekali pakai (sachet), dan kaca.

Karena itu, Garnier memperkenalkan aplikasi eRecycle. Co-founder dan Business Head of eRecycle Dicky Wiratama mengatakan aplikasi ini dapat memudahkan masyarakat dalam mengelola sampah. Pihaknya akan mengambil langsung limbah dan dipiliha sesuai jenis materialnya.

CPD Communications Manager L’Oréal Indonesia Mohamad Fikri mengatakan pihaknya terus berkomitmen menerapkan bisnis berkelanjutan. Salah satu upayanya dengan membuat produk ramah lingkungan.

Tahun depan perusahaan menargetkan agar produk tissue mask atau masker wajahnya menjadi biodegradable atau mudah terurai dengan metode kompos. "Di 2022 semua renewable ingredients (bahan terbarukan) kami akan berkelanjutan," kata dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement