Palang Merah Sebut Perubahan Iklim Lebih Bahaya Daripada Covid-19

Sorta Tobing
18 November 2020, 13:47
palang merah, ifrc, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, perubahan iklim
ANTARA FOTO/REUTERS/Thierry Gouegnon/wsj/cf
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyebut pemanasan global menjadi ancaman lebih serius daripada Covid-19.

Pemanasan global menjadi ancaman lebih serius daripada Covid-19. Palang Merah mengatakan dunia telah dilanda lebih dari 100 bencana terkait perubahan iklim sejak pandemi corona terjadi pada awal tahun ini.

Laporan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) berjudul World Disasters Report 2020 menyebut 50 juta orang telah terdampak bencana iklim. “Ini adalah krisis yang sangat-sangat serius yang dihadapi dunia saat ini,” kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain, dikutip dari AlJazeera, Selasa (17/11).  

Advertisement

Organisasi kemanusiaan yang berbasis di Swiss itu berpendapat perubahan iklim berdampak lebih signifikan terhadap kehidupan manusia dan bumi. Frekuensi intensitas cuaca ekstrim terus naik sejak 1960an.

Pada 2019, dunia menghadapi 308 bencana alam. Sebanyak 77% dari angkat itu terkait iklim atau cuaca yang menewaskan sekitar 24,4 ribu orang. “Jumlah bencana iklim melonjak 35% sejak 1990an,” ujarnya.

Dalam satu dekade terakhir, sebanyak 410 ribu orang tewas karena bencana tersebut. Kebanyakan dari jumlah itu adalah masyarakat dari negara miksin yang terkena gelombang panas dan badai mematikan.

Tak seperti Covid-19, tidak ada vaksin untuk menghentikan perubahan iklim. Yang dibutuhkan adalah upaya global berikut tindakan dan investasi yang berkelanjutan.

IFRC menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak cepat. “Bencana ini sudah di depan pintu setiap negara di dunia,” kata Chapagain.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement