Menteri ESDM: Ganti 1 Juta Barel Minyak Butuh 15 Juta Ha Lahan Sawit

Image title
24 November 2020, 13:07
biodiesel, biofuel, kementerian esdm, arifin tasrif, bbn, bbm
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut target produksi minyak bumi 1 juta barel per hari apabila diganti dengan bahan bakar nabati, maka kebutuhan lahan kelapa sawitnya mencapai 15 juta hektare.

Pemakaian bahan bakar nabati atau BBN dari minyak sawit diperkirakan akan terus meningkat. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah akan mewajibkan pencampurannya dengan bahan bakar minyak alias BBM jenis solar.

Saat ini campuran biodiesel baru mencapai 30% sehingga bahan bakar ini disebut B30. Kementerian sedang melakukan uji coba untuk B40, bahkan diesel yang 100% dari sawit atau D100.

Advertisement

Arifin menyebut apabila target produksi minyak bumi 1 juta barel per hari diganti dengan BBN, maka kebutuhan lahan kelapa sawitnya mencapai 15 juta hektare. “Itu hasil kajian kami,” katanya ketika mengikuti rapat dengan Komisi VII DPR, Senin (23/11). Namun, ia tak merinci lebih jauh mengenai kajian tersebut.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa berpendapat pemerintah sebaiknya tidak terobsesi mengembangkan biofuel dari minyak sawit. Masih banyak kekayaan nabati lain di Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bioekonomi.

Pembukaan lahan sebesar 15 juta hektare perlu dipertanyakan apakah menyasar kawasan hutan primer dan lahan gambut atau tidak. Pelaksanaannya dapat mengakibatkan deforestasi dan eksploitasi lahan.  “Cara ini malah memperburuk krisis perubahan iklim,” ujar Fabby.

Sebaiknya, pemerintah mempercepat elektifikasi kendaraan listrik. Dengan perubahan bahan bakar kendaraan, maka permintaan BBM pun menurun. Selain itu, standar emisi pun perlu dinaikkan supaya konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor lebih efisien.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement