Uni Eropa Sepakat Tak Lagi Danai Proyek Gas Alam

Sorta Tobing
17 Desember 2020, 12:59
uni eropa, bisnis hijau, emisi karbon, energi, gas alam, just transition fund
Katadata
Ilustrasi. Uni Eropa sepakat tidak akan memakai dana transisi hijaunya untuk proyek gas alam.

Uni Eropa sepakat tidak akan memakai dana transisi hijaunya untuk proyek gas alam. Bahan bakar ini memang mengeluarkan karbondioksida 50% lebih sedikit di pembangkit listrik ketimbang batu bara. Tapi emisinya, berupa metana, menghasilkan gas rumah kaca yang kuat di atmosfer bumi. 

Melansir dari Reuters, utusan dari 27 negara Uni Eropa mendukung kesepakatan itu kemarin, Rabu (16/12). Mereka setuju untuk tidak mendukung investasi apapun terkait bahan bakar fosil. Dana ini juga tidak boleh untuk membiayai investasi energi nuklir. 

Advertisement

Anggota parlemen Jerman Niklas Nienass mengatakan mendukung kompromi ini. “Untuk meminimalkan pendanaan bahan bakar fosil,” ujarnya.

Dana transisi energi atau disebut Just Transition Fund Uni Eropa ini nilainya mencapai 17,5 miliar euro atau sekitar Rp 302 triliun. Programnya merupakan bagian dari dana pemulihan pandemi Covid-19 dan anggaran kelompok ini untuk 2021 hingga 2027. 

Dengan dana itu, harapannya akan lebih banyak investasi dari sektor swasta ke bisnis hijau. “Kami tidak dapat menerapkan kesepakatan hijau tanpa mengurangi konsekuensi bagi mereka yang terkena dampak dekarbonisasi,” kata Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier.

Uni Eropa sebelumnya sepakat untuk menghilangkan emisi karbonnya pada 2050. Pada 2030, pemangkasannya akan mencapai 40% hingga 55%. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mencegah pemanasan global dan perubahan iklim

Sekelompok peneliti Inggris mengemukakan pemanasan global telah menyebabkan bumi kehilangan 28 triliu ton es pada 1994 hingga 2017. Penurunan terbesar terjadi pada es laut Arktik. Selama 23 tahun, setidaknya 7,6 triliun ton es mencair. Belting es Antartika juga mencair hingga 6,5 triliun ton. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement