Energi Terbarukan Dominasi Pembangkit Listrik Uni Eropa

Sorta Tobing
25 Januari 2021, 12:12
energi baru terbarukan, uni eropa, listrik, pembangkit listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Gonzalo Fuente
Ilustrasi. Energi terbarukan dominasi bahan bakar pembangkit listrik Uni Eropa pada 2020.

Energi baru terbarukan (EBT) menggeser bahan bakar fosil pada pembangkit listrik di Uni Eropa di 2020. Kondisi ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di kawasan tersebut.

Menurut laporan lembaga Ember dan Angora Energiewende, sumber energi terbarukan, seperti angin dan matahari, menghasilkan 38% listrik untuk 27 negara anggota kelompok itu. Bahan bakar fosil, seperti batu bara  dan gas, menyumbang 37%. 

Advertisement

Denmark memakai tenaga angin dan surya terbanyak. Pembangkit energi terbarukannya menyumbang 61% dari kebutuhan listrik pada tahun lalu. Irlandia mencapai 35% dan Jerman 33%. Negara dengan pangsa energi terbarukan terendah, di bawah 5%, adalah Slowakia dan Republik Ceko.

Pembatasan gerak akibat pandemi Covid-19 alias lockdwon telah menyebabkan permintaan listrik di Uni Eropa turun 4%. Dampaknya sangat terasa oleh produsen bahan bakar fosil. 

Pembangkit listrik tenaga batu bara anjlok 20% pada 2020 dan telah berkurang setengahnya sejak 2015. "Pembangkit  ini jatuh di hampir setiap negara, melanjutkan keruntuhan batu bara yang terjadi sebelum Covid-19," kata laporan itu, dikutip dari Reuters, Senin (25/1).

Banyak negara di Eropa yang secara bertahap menghentikan pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara yang berpolusi tinggi untuk memenuhi target pengurangan emisi karbon. Harga listriknya yang rendah di saat pandemi corona membuat beberapa pembangkitnya menjadi tidak menguntungkan dibandingkan yang memakai energi terbarukan.

Pemakaian energi ramah lingkungan akan terus meningkat tapi tidak terjadi pada bahan bakar tinggi emisi. “Apabila bahan bakar fosil akan pulih, itu tidak akan meningkat banyak,” kata analis listrik senior Ember Dave Jones. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement