Cegah Perubahan Iklim, Joe Biden Akan Hapus Subsidi Bahan Bakar Fosil

Sorta Tobing
28 Januari 2021, 12:09
joe biden, amerika serikat, perubahan iklim, subsidi, bahan bakar fosil
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/FOC/sa.
Presiden AS Joe Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif baru untuk memerangi perubahan iklim

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif baru untuk memerangi perubahan iklim. Termasuk di dalamnya menghentikan sementara penyewaan lahan federal untuk kegiatan minyak dan gas (migas) baru serta menghapus subsidi bahan bakar fosil.

Perintah tersebut bertujuan untuk memetakan arah perubahan iklim dan agenda lingkungan presiden dari Partai Demokrat itu. Kebijakan Biden berbanding terbalik dengan pendahulunya dari Partai Republik Donald Trump, yang berusaha memaksimalkan produksi migas dan batu bara. 

Advertisement

Biden berharap kebijakannya dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru. “Kita sudah menunggu terlalu lama untuk menangani krisis iklim,” katanya semalam waktu AS, dikutip dari Reuters, Kamis (28/1).

Ia mencatat ancaman yang akan dihadapi AS dari perubahan iklim adalah badai, kebakaran hutan, banjir, kekeringan, dan polusi udara. Karena itu, Biden menempatkan masalah perbuahan iklim di pusat keamanan nasional serta kebijakan luar negeri dan domestiknya.  

Langkah-langkah Biden mendapat dukungan mitra internasional dan pegiat lingkungan. Namun, perusahaan migas besar bependapat hal ini malah akan merugikan AS. Sektor bahan bakar fosil telah menyumbang jutaan pekerjaan dan miliaran dolar ekonomi negara itu. 

Presiden American Petroleum Institute Mike Sommers berpendapat Biden telah mengubah masa depan cerah AS. “Tindakannya malah mengarah ke jalan menuju ketergantungan energi asing yang diproduksi dengan standar lingkungan rendah,” ucapnya.

Soal subsidi bahan bakar fosil, belum jelas yang mana akan Biden hapus. AS memberikan banyak keringanan pajak pada industri ini dan harus melalui persetujuan Kongres.

Biden telah meminta Kongres mengakhiri US$ 40 miliar subsidi bahan bakar fosil melalui undang-undang. Presiden ke-46 AS itu mengatakanakan membuat sektor energi listriknya bersih tanpa polusi pada 2035.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement