ESDM Sebut Pelanggaran Prosedur Picu Kebocoran Gas PLTP Sorik Marapi

Image title
3 Februari 2021, 18:50
pltp, sorik marapi, kementerian esdm, pembangkit listrik, panas bumi
123RF.com
Ilustrasi. Insiden kebocoran gas di PLTP Sorik Marapi, Sumatera Utara, diduga karena pelanggaran prosedur dan kelalaian operasional pengembang.

Perencanaan yang kurang matang diduga menjadi salah satu penyebab insiden kebocoran gas beracun pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sorik Marapi, Sumatera Utara, pada pekan lalu. Insiden ini mengakibatkan lima orang tewas dan puluhan warga menjadi korban.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyebut hasil investigasi pemerintah menunjukkan jadwal kegiatan buka sumur T-02 di proyek pembangkit berubah-ubah. “Ada kesan memang ini dikejar-kejar waktu,” ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (3/2).

Advertisement

Ada pula kelalaian operasional dan pelanggaran prosedur yang pengembang, PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), lakukan. Peralatan dan instalasi penunjang untuk kegiatan tersebut ternyata belum siap, misalnya seperti alat komunikasi. "Kalau itu (alat komunikasi) ada, kebocoran gas bisa dikomunikasikan lewat kontak radio, kemudian detektornya berbunyi," kata dia.

Kementerian ESDM juga menemukan lemahnya koordinasi antar tim pelaksana kegiatan. Lalu, pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat yang tidak memadai karena berubah-ubah dan kompetensi personil pelaksana kegiatan pun tidak memadai. “Kepala keamanannya tidak paham kalau gas hidrogen sulifda (H2S) itu beracun. Jadi tidak dijelaskan ke masyarakat," ucap Dadan.

Ia menyebut pihaknya akan melakukan audit ulang, khususnya terkait penerapan keselamatan kerja. Untuk memastikan penanganan di lapangan berjalan baik, Kementerian ESDM akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. 

Pemerintah juga akan memastikan Sorik Marapi melaksanakan seluruh rekomendasi yang ada. "Kami akan percepat rancangan Peraturan Menteri ESDM terkait keselamatan dan kesehatan kerja serta perlindungan lingkungan panas bumi," ucap Dadan.

Sorik Marapi Klaim Lakukan Sosialisasi

PT Sorik Marapi Geothermal Power mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal aktivitas pembukaan sumurnya. Chief Technical Officer Sorik Marapi Riza Glorius Pasiki mengatakan proses itu dilakukan dengan cara pemasangan pamflet dan komunikasi verbal ke warga sekitar.

Jadwal pembukaan sumur itu semula pada 24 Januari 2021 pada pukul 12.00 WIB. Perusahaan melakukan sosialisasi pada 22 dan 23 Januari. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement