Profil Sarah Gilbert, Sosok Penting Peneliti Vaksin AstraZeneca

Sorta Tobing
21 Juli 2021, 15:15
sarah gilbert, vaksin virus corona, vaksin Covid-19, vaksin astrazeneca, covid-19
Universitas Oxford
Profesor Sarah Gilbert, peneliti vaksin AstraZeneca.

Ada yang berbeda pada turnamen tenis Wimbledon tahun ini. Pada hari pembukaannya, akhir bulan lalu, tampak Sarah Gilbert bersama para peneliti vaksin virus corona, beserta para tenaga medis Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris, duduk di kursi utama atas undangan panitia. 

Mereka disambut dengan ucapan terima kasih yang terpampang di Henman Hill. Area berumput ini merupakan tempat orang-orang tanpa tiket duduk menonton pertandingan tenis tersebut. 

Sebelum pertandingan, pemandu acara mengumumkan kehadiran mereka. “Ada para pemimpin yang mengembangkan vaksin Covid-19,” katanya, seperti dikutip dari BBC pada 28 Juni 2021. Seluruh penonton pun memberi tepuk tangan sambil berdiri alias standing ovation untuk mereka.

Dame Sarah Catherine Gilbert adalah seorang profesor vaksinologi asal Negeri Ratu Elizabeth. Ia merupakan pemimpin penelitian vaksin AstraZeneca untuk melawan virus Covid-19 atau SARS-CoV-19. 

Vaksin tersebut menjadi salah satu yang paling awal hadir di tengah pandemi corona. Data dari Pusat Kesehatan Publik Inggris (PHE) menyebutkan, vaksin AstraZeneca memiliki efektivitas 60% sampai 66% untuk dosis pertama. Sedangkan di dosis kedua angkanya naik menjadi 81%.

Efektivitasnya mencapai 92% untuk mengurangi pasien Covid-19 yang rawat inap setelah dua dosis. “Vaksin terus membantu memutuskan hubungan antara rawat inap dan varian Delta,” kata Menteri Vaksin Inggris Nadhim Zahawi, dilansir dari situs resmi PHE. 

Vaksin AstraZeneca pun termasuk vaksin yang paling murah harganya dibandingkan vaksin sejenis. Hal ini tidak lepas dari keputusan sang penemu untuk melepaskan hak patennya. Gilbert memilih kemanusiaan daripada keuntungan yang bisa ia dapatkan.

Infografik_Manfaat vaksin astrazeneca lebih besar
Infografik_Manfaat vaksin astrazeneca lebih besar (Katadata)

Profil Sarah Gilbert

Perempuan berusia 59 tahun ini lahir di Kettering, Northamptonshire, Inggris. Melansir dari berbagai media, ayahnya berprodesi sebagai manajer di perusahaan sepatu dan ibunya yang seorang guru. 

Sarah bersekolah di Kettering High School for Girl. Di sinilah ia mulai tertarik bekerja di dunia kesehatan. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dan lulus sarjana biologi dari Universitas East Anglia pada 1983. 

Kemudian, Gilbert melanjutkan gelar doktornya di Universitas Hull, dan lulus pada 1986. Setelah sempat bekerja di pabrik bir, Sarah kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Oxford dan berkarier sebagai vaksinologi.

 

Kiprah Sarah Gilbert di Dunia Vaksin

Setelah meraih gelar PhD, Gilbert memutuskan bekerja di sebuah pabrik bir. Ketika itu, ia mempelajari cara memanipulasi ragi dalam pembuatan minuman beralkohol tersebut.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...