Jakarta International Stadium, Lokasi Konser Dewa 19 yang Tuai Kritik
Jakarta International Stadium (JIS) tengah menghadapi keluhan dari para penonton konser musik Dewa 19. Stadion itu juga sempat menjadi perdebatan ketika Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menolak menggunakannya untuk laga internasional.
Para penonton konser bertajuk Pesta Rakyat 30 Tahun Dewa 19 mengeluhkan soal suara yang tidak menjangkau tribun, seperti sisi timur. Terlepas dari penampilan grup musik rock itu, sejumlah penonton mengatakan mereka mengalami kesulitan untuk mendengarkan musiknya.
Selain dari sistem suara, para penonton juga mengeluhkan tata kelola tempat parkir dan transportasi yang buruk. Setelah konser, terjadi kemacetan yang menahan para penonton berjam-jam. Bus antar-jemput, kendaraan pribadi, dan pejalan kaki berbondong-bondong keluar dari kawasan stadion.
Sejarah Stadion JIS
Konser Dewa 19 ini muncul hanya sembilan bulan setelah pemerintah provinsi DKI Jakarta meresmikan JIS. Pemerintah membuka stadion berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu ke publik pada Juli 2022.
JIS merupakan proyek yang melalui proses panjang akibat sejumlah isu, seperti sengketa lahan. Rencana pembangunannya pertama kali muncul pada 2008 ketika Fauzi Bowo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, pembangunannya selesai pada masa pemerintahan Anies Baswedan.
Perusahaan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) merupakan kontraktor yang bertanggung jawab terhadap pembangunan JIS. Ongkos pembangunan stadion dengan luas 22 hektare ini diperkirakan mencapai Rp 4 triliun.
Jakpro menuliskan, JIS merupakan stadion dengan standar internasional yang sesuai dengan rekomendasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Stadion ini memiliki kapasitas 82 ribu penonton. Ini lebih besar dari jumlah penonton konser Dewa 19 di 70 ribu penonton.
“JIS mirip dengan stadion di Eropa, baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS dilakukan,” kata Direktur Proyek JIS Arry Wibowo dalam siaran pers yang dirilis pada September 2022.
Namun, PSSI menolak menggunakan JIS untuk sejumlah pertandingan internasional. Pada September 2022, misalnya, PSSI menganggap JIS belum layak untuk pertandingan uji coba antara Indonesia dan Curacao sebagai bagian dari FIFA Matchday.
Ketidaklayakan Stadion JIS
PSSI menyebut ketidaklayakan ini berkaitan dengan zona antar-jemput tim, pagar perimeter, dan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di bagian luar perimeter. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung seperti tempat parkir, transportasi umum, dan akses jalan menuju ke stadion juga belum sesuai standar.
Sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa kantong parkir JIS di 800 kendaraan roda empat terlalu berisiko mengingat kemegahan stadion tersebut. Ini karena animo penonton untuk ke stadion sangat tinggi ketika tim nasional bermain.
Menurut Jakpro, JIS memiliki kapasitas kantong parkir hingga 1.200 untuk bus dan kendaraan pribadi. Keterbatasan kapasitas tempat parkir ini berkaitan dengan keinginan JIS untuk mengutamakan penonton yang menggunakan transportasi publik. Stadion ini telah terintegrasi dengan bus raya terpadu (BRT) dan akan terintegrasi dengan lintas rel terpadu (LRT).
Arry mengatakan desain ini mengikuti tren yang terlihat dalam stadion-stadion di Eropa. Stadion Santiago Bernabéu di Spanyol, misalnya, memiliki hanya 500 kantong parkir bus dan mobil. Stadion dengan kapasitas 81.000 penonton ini merupakan markas klub Real Madrid.
Jakpro juga menulis bahwa sistem suara di JIS telah memenuhi standar FIFA. Tingkat tekanan suara yang dihasilkan tidak kurang dari 100 desibel tertimbang (dBA) dan mampu mencapai 105 dBA.
“Bermodalkan sistem audio tersebut, JIS mampu mengakomodir konser internasional, selain fungsi dasarnya sebagai lapangan pertandingan sepak bola,” Jakpro menulis dalam siaran pers yang dirilis pada 2 Februari 2023 menjelang konser Dewa 19.