Efek Domino Penundaan Lelang Blok Migas ke Kinerja Investasi Indonesia

Sorta Tobing
3 September 2020, 14:25
investasi migas, kementerian esdm, lelang wk migas, wilayah kerja migas
KATADATA/
Ilustrasi. Pemerintah menunda lelang wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas ditunda dari semester II-2020 menjadi kuartal pertama tahun depan.

Lelang wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas ditunda dari semester II-2020 menjadi kuartal pertama tahun depan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat keputusan ini atas permintaan para kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pandemi corona berdampak besar terhadap minat para kontraktor mengikuti lelang. Apabila pemerintah melakukannya pada semester kedua ini, proses lelang diperkirakan tidak akan berjalan kompetitif.

Advertisement

“Kami rencana melelang 12 WK migas tapi ditunda karena pandemi Covid-19 dan respon KKKS tidak terlalu (antusias),” kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (2/9).

Sebanyak 12 WK migas yang bakal dilelang rinciannya adalah lima wilayah kerja penawaran langsung dan lima lelang regular. Lalu, dua wilayah kerja lainnya merupakan laut dalam.

Potensi kelima wilayah kerja migas lelang reguler mencapai 1.203,69 juta barel minyak (MMBO) dan 586,9 miliar kubik kaki gas (BCF). Wilayah kerja Merangin III dan Sekayu merupakan proyek onshore atau di darat. Kemudian, dua wilayah kerja lainnya merupakan proyek di laut atau offshore antara lain, Cendrawasih VIII dan North Kangean. Ada satu proyek onshore dan off shore, yaitu wilayah kerja Memberamo.

Untuk wilayah kerja penawaran langsung memiliki potensi sebesar 2.232,75 MMBO dan 4.420 BCF. Tiga proyek onshore di Palmerah, Liman, dan Rangkas. Lalu, dua wilayah kerja dengan kategori onshore dan offshore, yakni Bose dan Maratua.

Target Investasi Migas Sulit Dicapai

Investasi sektor migas melemah lantaran perusahaan migas banyak memangkas belanja modal (capital expenditure). Penyebabnya, pandemi corona telah menurunkan aktivitas perekonomian dan melemahkan harga minyak dunia, seperti terlihat pada grafik Databoks di bawah ini.

Kinerja perusahaan migas terpuruk karena pandemi ini. Tidak banyak perusahaan minyak dan gas (migas) global yang berhasil mencatatkan kinerja positif selama semester I-2020. Dua perusahaan yang mampu mencetak laba bersih adalah Saudi Aramco dan PTT. Perusahaan migas nasional, PT Pertamina (Persero), mencatat rugi bersih Rp 11 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Hal tersebut otomatis berdampak pada capaian penerimaan negara dari investasi di sektor migas yang terancam tidak memenuhi target US$ 14,5 miliar atau Rp 215 triliun (dengan kurs Rp 14.816 per dolar AS). Dari target Rp 127,3 triliun, sepanjang semester I-2020, nilai investasi migas hanya mencatatkan angka US$ 5,6 miliar.

Penerimaan terbanyak disumbangkan sektor hulu migas dengan catatan investasi mencapai US$ 4,8 miliar. Lalu, investasi di sektor hilir migas nilainya mencapai US$ 712 juta.

Pertumbuhan investasi migas angkanya tidak menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2014, investasi migas selalu mengalami penurunan seiring jatuhnya harga minyak mentah dunia hingga di bawah US$ 30/barel.

Selain itu, terjadi perubahan kontrak baru migas menjadi gross split dari sebelumnya menggunakan skema bagi hasil (production sharing cost/PSC) cost recovery juga turut menekan investasi migas di tanah air. Kenaikan investasi baru terjadi pada 2018.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement