SKK Migas Siapkan 6 Strategi Memacu Lifting Minyak Tahun Ini

Image title
21 September 2020, 11:40
skk migas, lifting, migas, blok migas
Arief Kamaludin|KATADATA
SKK Migas menyiapkan enam strategi untuk mempertahankan target produksi siap jual atau lifting 2020.

Di tengah pandemi Covid-19 dan turunnya harga minyak dunia, SKK Migas menyiapkan enam strategi untuk mempertahankan target produksi siap jual atau lifting 2020. Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurnaisih menyebut strategi ini akan menambah lifting minyak sekitar 3.900 barel per hari (BOPD) dan gas 70 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Strategi pertama adalah mempersingkat waktu penutupan terencana (planned shutdown) Lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL). SKK Migas bersama ExxonMobil mengusahakan agar penutupan yang dilakukan di September ini dapat dilakukan sekitar 9 hari. Per 12 Agustus 2020, produksi lapangan ini telah mencapai 228 ribu BOPD (barel minyak per hari).

Advertisement

Strategi kedua, melakukan akselerasi sebelas sumur pengeboran di Wilayah Kerja Rokan pada Kuartal IV-2020. SKK Migas sedang mengusahakan agar perjanjian awal atau HoA dengan Chevron Pacific Indonesia dapat segera diselesaikan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengeboran tersebut.

Lalu, yang ketiga ialah pelaksanaan rencana kerja kontraktor kontrak kerja sama Pertamina EP. "Kami berharap agar Pertamina EP dapat merealisasi semua program yang direncanakan di sisa tahun 2020," ujar Susana dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/9).

Srategi keempat, SKK Migas dan beberapa kontraktor migas menyiapkan langkah-langkah agar dapat mengeksekusi komitmen program kerja. Ada tiga komitmen yang sedang dikejar, yaitu PT Bumi Siak Pusako–Pertamina Hulu melakukan pengeboran 13 sumur yang belum ditajak, Odira Karang Agung melakukan tiga kegiatan work over, dan Camar Resource Canada untuk melakukan reaktifasi platform.

Kemudian, strategi kelima adalah melakukan penyerapan offtaker gas. Sejak Juli 2020 serapan gas mulai meningkat akibat menggeliatnya kembali perekonomian. “Momentum ini akan kami jajaki agar para pembeli dapat menyerap gas sesuai dengan kontrak yang ada," ujar Susana.

Terakhir, SKK Migas akan melakukan uji coba skema no cure-no pay untuk mendapatkan tambahan produksi jangka pendek. Diskusi antara regulator hulu migas itu dengan kontraktor dan penyedia jasa teknologi telah dilaksanakan pada 26 Agustus lalu. "Para kontraktor yang mengalami hambatan dalam pelaksanaan program kerja dapat segera bekerja sama dengan para technology providers,” katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement